Pertumbuhan Permintaan Listrik di Jakarta Raya Capai 10%
JAKARTA. Pertumbuhan permintaan listrik di sistem Jakarta Raya terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, sejak Februari hingga Oktober 2009 pertumbuhan permintaan listrik mencapai 10 %. Pertumbuhan yang cukup besar membuat beban sistem kelistrikan semakin berat."Pertumbuhan sebesar 10 % itu pun karena kita melakukan pengendalian. Jika tidak bisa jauh lebih besar," ujar Purnomo Willy, General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Rabu (11/11) di Jakarta. Jika pada Februari 2009 beban puncak siang hari sebesar 4.600 MW, maka pada Oktober 2009 sebesar 5.060 MW.Pengendalian antara lain dilakukan dengan menerapkan batas maksimum pemakaian daya tertentu bagi pelanggan industri sebesar 60 % hingga 70 % pada waktu pukul 10.00 hingga 15.00. Sedang pada malam hari dilakukan dengan memberlakukan tarif yang jauh lebih mahal. Namun permintaan listrik masih terus terjadi. Digambarkan di Tangerang saja saat ini sebesar 500MW permintaan masih belum bisa dilayani.Menurut Willy, pengendalian harus dilakukan oleh PT PLN disebabkan neraca daya sistem kelistrikan Jakarta Raya dan Tangerang yang sudah diambang defisit. Bahkan beberapa InterBuss Transfer (IBT) atau Gardu Induk yang memasok daya listrik ke sistem kelistrikan Jakarta Raya menanggung beban diatas daya mampunya.Diuraikan oleh Willy, sistem kelistrikan Jakarta Raya saat ini mendapat pasokan daya listrik dari dua pembangkit listrik PLTGU Tanjung Priuk sebesar 849 MW dengan beban saat ini sebesar 824 MW. Sedang dari PLTGU Muara Karang sebesar 824 MW dengan beban sebesar 788 MW.Selain itu juga dipasok dari GI Cilegon sebesar 998 MW dengan beban sebesar 90,90 %. Pasokan dari GI Kembangan sebesar 941 MW dengan beban sebesar 101 %. Pasokan dari GI Gandul sebesar 893 MW dengan beban 100 %. Pasokan dari GI Cibinong sebesar 941 MW dengan beban 100,03%.Selanjutnya pasokan dari GI Depok sebesar 470 MW dengan beban 92,10 %. Pasokan dari GI Cawang sebesar 893 MW dengan beban sebesar 102,29 %. Pasokan dari GI Bekasi sebesar 893 MW dengan beban 96,50%. Serta pasokan dari GI Cibatu sebesar 1.411 MW dengan beban sebesar 91,70 %.
Share This!