RRT Berhasil Kembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Saturday, 6 September 2008 - Dibaca 3837 kali

JAKARTA. Climate Group, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Inggris baru-baru ini melaporkan bahwa saat ini China merupakan salah satu produsen utama EBT dunia, dan diyakini dalam beberapa waktu mendatang akan menggeser posisi sejumlah negara maju dalam pengembangan clean energy technologies. Untuk mendorong pengembangan EBT, pemerintah China melakukan investasi dalam jumlah besar untuk program efisiensi energi dan EBT.

Walaupun hingga kini China 70% dari kebutuhan energi dalam negerinya masih tergantung kepada batubara, namun China telah mencatakan dirinya sebagai produsen utama teknologi photovoltaic (PV), dimana pada tahun lalu China telah memproduksi sekitar 820 MW tenaga PV dan menempatkan China ke posisi peringkat kedua setelah Jepang. Pada tahun lalu, investasi China untuk pengembangan EBT mencapai sekitar US$ 12 milyar, dan berkeinginan untuk menjadi produsen dan sekaligus eksportir turbin angin terbesar di dunia.

Saat ini, ada 200 perusahaan PV RRT penghasil energi surya dengan total produksi mencapai 1.700 Mega watts pannel pada tahun 2007 dimana 99% dari produksi tersebut untuk ekspor, bandingkan dengan total produksi dunia yang sebesar 3.800 MW, ujar Iwan S. Amri.

Di samping itu, China juga memiliki potensi energi air yang mencapai 400 juta MW, namun hingga kini yang sudah dikembangkan baru sebesar 110 GW (16% dari total energi nasional). Pemerintah China memproyeksikan dalam waktu 30 hingga 50 tahun ke depan energi air ini akan menjadi salah satu energi andalan. Selain itu, energi angin juga telah mengisi sebesar 17% dari kebutuhan nasional saat ini. Diperkirakan, pada tahun 2020 pangsa EBT (angin, surya, biogas dan tenaga air) akan mengisi sebesar 15 - 20% dari pangsa energi nasional dari target sebesar 10% pada tahun 2010.

Kesungguhan Pemerintah China dalam mengembangkan EBT terutama didorong tekanan kebutuhan energi yang sangat besar dan untuk mengurangi ketergantungannya terhadap energi fosil. Selain itu China juga ingin menghilangkan stigma sebagai negara penghasil polusi terbesar di dunia. Untuk itu, pemerintah China berupaya untuk menjamin keamanan pasokan energi dimasa yang akan datang dengan memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan.

Share This!