SLA 2009 Rp. 12.991,7 Miliar dan Terpisah dari Pinjaman Murni

Tuesday, 11 August 2009 - Dibaca 4085 kali

JAKARTA. Pemerintah menganggarkan Subsidiary Loan Agreement (SLA) tahun 2009 sebesar Rp. 12.991,7 Miliar yang dialokasikan bagi PT PLN (Persero) sebesar Rp. 11.096,2 Miliar, dan Rp. 1.131,2 miliar diperuntukkan bagi PT PGN (Persero) sedang sisanya Rp. 764,3 juta lain-lain.Dalam Rapat Kerja (Raker) antara Menteri Keuangan dengan Panitia Anggaran DPR RI tanggal 30 Juli 2009 yang lalu, Panitia Anggaran menyetujui penerusan pinjaman SLA kepada Pemerintah Daerah/Perusahaan Daerah yang eligible. Sedangkan SLA yang untuk PT PLN (Persero) dan PT PGN (Persero) Panitia Anggaran akan mengadakan Rapat dengan Menteri ESDM, PLN dan PGN untuk mendapatkan keterangan kelayakan.Penerusan pinjaman/SLA merupakan pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan kepada BUMN, BUMD atau Pemda (dasar hukum UU 17 Tahun 2003 ps. 23). Klasifikasi SLA dilakukan terpisah dari pinjaman murni dalam pembiayaan APBN, hal ini dilakukan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas fiskal serta dapat ditetapkan KPA.PT PLN (Persero) akan menggunakan dana SLA tersebut untuk membangun pembangkit dan transmisi guna memenuhi kebutuhan listrik nasional seperti, repowering PLTGU Muara Karang, rehabilitasi dan gasifikasi PLTU Semarang, pembangunan PLTP di Sulawesi Utara dan Sumatera Selatan serta pembangunan transmission line dan gardu induk untuk menambah kemampuan penyaluran energi listrik dan kehandalan sistem.Sedang PT PGN (Persero) akan memanfaatkan dana SLA tersebut antara lain untuk membangun pipanisasi dari Sumatera Selatan ke Jawa bagian Barat sepanjang +-1039 yang dapat menyalurkan gas sekitar +- 479 juta kubik gas bumi per hari atau setara dengan +- 14 juta liter solar per hari. Selain itu, PGN akan menyediakan koneksi pipa gas bumi sepanjang +- 353 pelanggan industri dan komersial sehingga membuka lapangan kerja untuk sekitar +- 170 ribu pekerja.

Share This!