Stok Minyak Tanah Nasional 25 Hari

Monday, 14 January 2008 - Dibaca 6915 kali

Pada acara yang dihadiri wartawan media cetak dan elektronik itu Menteri ESDM didampingi oleh Ditjen Migas Lulus Sumiarso, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono, Direktur Utama PT Pertamina Ari H Soemarno dan Direktur Niaga dan Pemasaran PT Pertamina Achmad Faisal.

Meski cadangan nasional diatas normal, namun kelangkaan minyak tanah terjadi di berbagai daerah. Bahkan, papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, kelangkaan terjadi di daerah yang belum atau tidak mengalami konversi ke Elpiji. 'Seperti di Kalimantan Selatan dan Kalimantah Timur,' papar Menteri ESDM.

Menurut Menteri ESDM, kelangkaan belakangan ini sebuah keganjilan. Untuk itulah Tim BPH Migas dan PT Pertamina terjun kelapangan melakukan identifikasi. Hasilnya, kelangkaan disebabkan oleh penyelewengan akibat disparitas harga, bencana alam dan panic buying.

'Saat ini disparitas harga minyak tanah bersubsidi dengan non subsidi mencapai Rp 6000 per liter. Ini ternyata mendorong penyalahgunaan. Akibatnya terjadi kelangkaan,' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Diingatkan saat disparitas sebesar Rp 3000 per liter tahun 2005 penyalahgunaan juga marak.

Selain itu bencana alam juga sempat menyebabkan terganggunya distribusi dan penyaluran minyak tanah bersubsidi. Sedang panic buying akibat rumors akan terjadinya kenaikkan harga BBM di awal tahun. 'Saya tegaskan tidak ada kenaikan harga BBM!,' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Guna mengatasi kelangkaan itu, ditugaskan kepada PT Pertamina melakukan Operasi Pasar. Selain itu, BPH Migas berkoordinasi dengan instansi yang berwewenang diminta melakukan tindakan tegas bagi siapapun yang menyalahgunakan minyak tanah bersubsidi.

Share This!