Tambang Nikel Malut-Papua Antam dan BHP Billiton Berbagi Saham Sebesar 50 %

Thursday, 6 March 2008 - Dibaca 6525 kali

"Terjadi suatu terobosan yang luar biasa, karena Antam akan memperoleh saham 50 %. Antam akan menyetorkan dananya untuk 50 % saham tersebut," papar M Lutfi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), M Lutfi, di Kantor Presiden, Jakarta, pekan lalu.

Kepala BKPM M Lutfi mengatakan hal itu usai bersama dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro ikut dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presdir Stainless Steel Materials BHP Billiton, Jimmy Wilson, serta Dirut Antam, Dedi Aditya Sumanagara.

Menurut Kepala BKPM M Lutfi, Antam memiliki saham sebesar 50 % pada dua mega proyek yang akan digarap bersama dengan BHP Billiton tersebut, untuk itu Presdir BHP Billiton datang untuk menghadap Presiden dengan menyatakan keinginan mereka untu berinvestasi bersama dengan Antam di Halmahera(Maluku Utara) dan Papua Barat.

Dalam pertemuan itu, Kepala BKPM M Lutfi menjelaskan, pihak BHP Billiton belum bersedia mengungkapkan nilai investasi yang akan ditanamkan di dua provinsi di Indonesia itu. Namun, diperkirakan jumlah investasi itu akan lebih besar dari nilai yang telah diinvestasikan Rio Tinto di Morowali, Sulawesi Tengah.

"Mereka tidak mau mengumumkan investasinya, tapi kalau kita melihat investasi Rio Tinto di Morowali, sekitar 2,5 miliar dolar AS. Di dua tempat ini, pasti nilai investasinya jauh lebih besar dari itu," jelasnya.

Cadangan nikel di dua provinsi itu dapat dapat diusahakan sampai 50 tahun, sehingga bisa dikatakan sebagai proyek besar. "Proyek ini merupakan proyek berskala besar, dengan cadangan yang luar biasa," ujar M Lutfi.

Proyek itu dapat menghantarkan Antam untuk menjadi perusahaan tambang kelas dunia dengan kepemilikan saham 50 % di dua mega proyek tersebut. Antam, juga memiliki kemampuan finansial untuk memiliki 50 % saham di proyek tersebut.

"Kalau dilihat dari kinerja terakhir Antam, mereka memang punya kemampuan. Apalagi Antam sekarang sudah terdaftar di dua bursa saham yaitu di bursa saham Jakarta dan Australia. Keberhasilan Atam akan menjadikan perusahaan tersebut berkelas dunia," kata Kepala BKPM M Lutfi.

Share This!