Tidak Ada Dikotomi Antara Konversi LPG 3 Kg dan Gas Kota

Sunday, 7 June 2009 - Dibaca 3612 kali

JAKARTA. Tidak ada dikotomi antara Program Konversi LPG 3 Kg dan Program Gas Kota yang saat ini gencar dilaksanakan Pemerintah. Konversi minyak tanah ke LPG 3 Kg dan Program Gas Kota mempunyai tujuan yang sama untuk mengurangi konsumsi minyak tanah dan mengurangi beban subsidi.Penggunaan minyak tanah oleh masyarakat sebagai bahan bakar rumah tangga tahun 2008 mencapai 7,82 juta KL. "Dari beberapa produk yang diberikan subsidi, minyak tanah (kerosene) merupakan salah satu yang terbesar", ujar Dirjen Migas, Evita H. Legowo di Palembang beberapa waktu lalu. Sehingga lanjut Ibu Dirjen, pemerintah akan memperioritaskan kedua program diversifikasi tersebut.Secara umum dapat digambarkan, cadangan gas bumi yang dimiliki Indonesia jauh lebih besar jika dibandingkan dengan minyak bumi, namun sebaliknya pemanfaatan gas bumi pada sektor rumah tangga masih jauh dibandingkan dengan minyak tanah. Konsumsi minyak tanah sektor rumah tangga mencapai 17,35% sedangkan gas bumi hanya 0,05%.Berdasarkan data cadangan 1 januari 2008, cadangan minyak bumi terbukti mencapai 3,747.50 MMSTB, potensial 4,471.72 MMSTB sehingga total keseluruhan 8,219.22 MMSTB. sedangkan cadangan gas bumi terbukti sebesar 112.47 TSCF, potensial 57.60 TSCF sehingga total keseluruhan mencapai 170.07 TSCF.Menurut Kepala BPH Migas, beban subsidi untuk minyak tanah tahun 2008 mencapai Rp 48,2 Triliun dan untuk mengurangi beban subsidi tersebut maka diperlukan upaya peningkatan pemanfaatan LPG dan gas bumi.Sejak dimulainya program konversi minyak tanah ke LPG di Tahun 2007, permintaan LPG terus mengalami peningkatan hingga mencapai 9 kali lipat. Kesuksesan program konversi ini telah menghemat subsidi hingga 50%. Tahun ini daerah yang direncanakan akan dikonversi antara lain NAD, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Bali, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.Untuk program gas kota, pemerintah akan mengembangkan gas kota di beberapa wilayah seperti, NAD, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jaawa Tengah, Jawa Timur dan Papua dan saat ini yang sudah memasuki tahap konstruksi yaitu, Palembang dan Surabaya.Pemerintah akan menjadi motor penggerak (leader) program konversi energi ini agar target bauran energi terkait pemanfaatan gas bumi sebesar 30% pada tahun 2025 dapat dicapai.

Share This!