BDTBT selenggarakan sertifikasi sebagai tanda transformasi

Senin, 3 Februari 2020 - Dibaca 1533 kali

Sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang menjadikan pembangunan sumberdaya manusia sebagai salah satu prioritas utama, Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Sawahlunto, kembali menggulirkan program diklat bagi masyarakat. Program diklat yang ditujukan bagi masyarakat pencari kerja agar menjadi SDM yang pekerja keras, yang dinamis, dan terampil, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor ESDM. Diklat masyarakat adalah salah satu program unggulan yang diselenggarakan BDTBT sejak 2016, selain diklat bagi aparatur yang telah lebih dulu menjadi program rutin BDTBT.

Hingga saat ini, alumni diklat masyarakat bidang tambang bawah tanah yang diselenggarakan BDTBT berjumlah 519 orang. Dari jumlah itu, 58% diantaranya telah terserap di industri pertambangan. Angka tersebut memang belumlah sesuai harapan. Untuk itu berbagai upaya dilakukan agar lulusan diklat masyarakat memiliki peluang bekerja lebih besar, salah satunya adalah melalui program sertifikasi. Sertifikasi ini sebagai bukti bahwa alumni diklat benar-benar kompeten sesuai standar.

Di tahun 2020 ini, sebanyak 11 program diklat masyarakat akan diselenggarakan di BDTBT. Berbeda dengan penyelenggaraan diklat masyarakat di tahun-tahun sebelumnya, diklat masyarakat kini dilengkapi dengan uji kompetensi bagi lulusannya. Lulusan diklat masyarakat BDTBT nantinya tidak saja memperoleh sertifikat keikutsertaan diklat namun juga berpeluang mendapatkan sertifikat kompetensi bagi yang berhasil dinyatakan kompeten dalam uji kompetensi di akhir program diklat.

Sertifikasi ini menjadi salah satu bentuk transformasi BDTBT untuk menjadi unit diklat yang lebih baik dan taat standar terutama standar kompetensi. Program diklat yang diselenggarakan terutama diklat yang berujung pada uji kompetensi akan menjadikan standar kompetensi sebagai acuan. Kurikulum yang digunakan akan benar-benar merujuk pada standar kompetensi. Standar kompetensi sebagai rujukan sertifikasi kini benar-benar menjadi lokomotif program diklat. Paradigma pengelolaan program diklat pun bertransformasi.

Penjaringan peserta diklat masyarakat di tahun 2020 juga berubah dengan mulai melibatkan sekolah menengah kejuruan (SMK). SMK yang memiliki Jurusan Geologi Pertambangan menjadi sasaran BDTBT untuk menjaring alumninya yang masih berstatus pencari kerja. Hal ini diharapkan dapat mengurangi jumlah pengangguran alumni SMK. Keuntungan lainnya, alumni SMK yang berasal dari Jurusan Geologi Pertambangan dinilai telah memiliki pengetahuan dasar yang memadai untuk bekal mengikuti program diklat bidang tambang bawah tanah.

Akhirnya, melalui sertifikasi, transformasi tidak saja milik BDTBT. Alumni SMK bertansformasi menjadi pencari kerja yang bersertifikat kompetensi. Masyarakat pencari kerja yang semula tidak kompeten menjadi sumber daya manusia yang teruji kompetensinya. Dan dengan berbagai efek ikutan lainnya, maka pantas jika sertifikasi menjadi jalan menuju transformasi.