Penjualan BBN Menunjukkan Peningkatan

Minggu, 10 Agustus 2008 - Dibaca 3206 kali

Sebagai upaya mengurangi ketergantungan bahan bakar minyak, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengganti bahan bakar minyak dengan bahan bakar terbarukan. Salah satu yang sudah dikembangkan adalah Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagaimana di atur di dalam Peraturan Presiden No. 5 tahun 2006 mengenai Pengelolaan Energi Nasional yang mentargetkan pengembangan BBN pada tahun 2025 mencapai 5% dari produksi energi primer. Pengembangan energi baru terbarukan juga telah didukung oleh Undang-Undang No 30 tahun 2007 tentang Energi.

Sejak Juni 2006, Indonesia telah mengembangkan BBN antara lain bio solar, bio pertamax dan bio premium. Penjualan ketiga jenis biofuel ini menunjukkan peningkatan yang terlihat dari naiknya penjualan bio solar dari 217.048 kl pada tahun 2006 menjadi 555.141 kl pada tahun 2007 dan hingga Juni 2008 sudah mencapai 285.240 kl. Sementara penjualan bio premium pada tahun 2007 naik dari 1.408 kl menjadi 3.776 kl dan hingga Juni 2006 sudah mencapai 2.000 kl. Sedangkan bio pertamax yang penjualannya pada tahun 2006 hanya 16 kl, pada tahun 2007 naik menjadi 9.958 kl dan Juni 2008 sudah mencapai 7.456 kl.

Mengingat potensi kebutuhan bio premium dan bio pertamax sampai dengan 2010 mencapai 4 juta kl/tahun dan bio solar mencapai 5,07 juta kl/tahun maka pemerintah melalui Pertamina berencana meluaskan pemasaran ke berbagai kota di wilayah Indonesia meski prioritas utama diberlakukan di kota Jakarta, Surabaya, Bandung dan Denpasar. Rencananya 24 SPBU akan memasarkan produk bio solar, bio premium, bio pertamax yang akan di luncurkan dalam waktu dekat.

Meski demikian, bio solar dan bio premium saat ini belum sepenuhnya ditetapkan sebagai bahan bakar yang disubsidi. Untuk mendorong pengembangan BBN, saat ini pemerintah sedang mempelajari insentif fiskal dan non fiskal, atau pengahapusan pajak pertambahan nilai (PPN). Selain itu pemerintah perlu segera menggulirkan kebijakan tentang implementasi penggantian subsidi bio solar dan bio premiun agar pertamina lebih leluasa mengembangkan biofuel di masa mendatang.

Bagikan Ini!