Pertemuan Presiden OPEC dengan Masyarakat Energi Indonesia

Jumat, 8 Agustus 2008 - Dibaca 3367 kali

JAKARTA. Presiden OPEC, Chakib Khelil mengadakan pertemuan dengan Masyarakat Energi Indonesia tanggal 29 Juli 2008 di Departemen ESDM. Pertemuan tersebut dibuka oleh Direktur Jenderal Migas dan dihadiri oleh wakil dari Ditjen Migas, Balitbang ESDM, BPH Migas, BP Migas, Pertamina, PGN, Asosiasi dan institusi serta partner bisnis terkait. Pada kesempatan tersebut, Presiden OPEC membawakan paparan dengan judul Global Energy Development.

Dalam paparannya Presiden OPEC menyampaikan trend perkembangan energi dunia yang dipengaruhi oleh isu geopolitik, ekonomi, dan lingkungan (gas rumah kaca). Gas Rumah Kaca memberikan dampak terhadap perumusan kebijakan bidang energi yang dipengaruhi juga oleh kepentingan dan ekonomi. Dari tahun 2002-2007 terjadi pertumbuhan kebutuhan energi dunia khususnya minyak bumi sebanyak 8 juta barrel per hari yang banyak terjadi di negara-negara berkembang dengan peningkatan sampai 50% dari kenaikan seluruh dunia.

Adanya upaya pemanfaatan energi secara lebih efisien terlihat dengan meningkatnya kebutuhan energi primer dunia rata-rata 1,7% per tahun yang sedikit lebih rendah dari permintaan yang tercatat selama 25 tahun terakhir. Namun penggunaan bahan bakar berbasis fosil seperti minyak bumi, gas dan batubara masih akan terus mendominasi neraca energi dunia dengan proporsi gabungan sampai diatas 85% di tahun 2030.

Pada sesi diskusi hal yang menarik antara lain OPEC bukan satu-satunya yang dapat mempengaruhi kebutuhan minyak dunia, karena hanya memasok 40% kebutuhan minyak dunia. Selain itu fluktuasi harga yang terjadi belakangan bukanlah dikarenakan supply dan demand, akan tetapi lebih dikarenakan isu geopolitik.

Bagikan Ini!