Dorong Pegawai Semangat Bekerja, Ditjen Migas Gelar Workshop `Start Fresh, No Stres`

Kamis, 27 Januari 2022 - Dibaca 329 kali

Jakarta, Bagaimana perjalanan di 2021 kemarin? Sudah siapkah kita secara fisik maupun mental menghadapi 2022? Untuk mendorong para pegawai agar bersemangat dalam bekerja, serta mampu mengendalikan stres, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi menyelenggarakan Workshop: Bagaimana Menemukan Makna Dalam bekerja "Start Fresh, No Stress", Rabu (26/1).

Acara yang digelar secara virtual ini dibuka oleh Sesditjen Migas Alimuddin Baso, serta diikuti oleh para pegawai di lingkungan Ditjen Migas. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang ahli dan berpengalaman di bidangnya yaitu Maeya Zee, Love Life Coach & Head of Program Mindtera, serta Ryu Deka, Mindfulness Coach.

Sesditjen Migas Alimuddin Baso mengapresiasi acara yang digagas oleh Agen Perubahan Ditjen Migas ini. Menurut dia, momen evaluasi diri di tahun 2021 menjadi krusial baik bagi diri sendiri maupun organisasi, karena pada dasarnya pembelajaran organisasi dibangun dari pembelajaran yang dilakukan oleh para pegawai atau individu.

Selain itu, untuk dapat mencapai potensi diri yang optimal, kinerja maksimal, work-life balanced dan berbagai tujuan lain dalam hidup, para pegawai perlu memahami bagaimana mengelola kesehatan mental, selain jasmani.

"Stres selalu kita hadapi. Mulai berangkat dari rumah, kita harus menghadapi kemacetan di jalan. Sekarang ini meski pandemi Covid-19, kondisi lalu lintas sudah kembali padat seperti biasa. Belum lagi tuntutan di tempat kerja. Oleh karena itu, kita perlu tetap bersemangat dan selalu berpikir positif. Dengan demikian, insya Allah jasmani kita juga akan sehat," ujar Alimuddin.

Workshop ini juga diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai kesehatan mental seperti mengelola emosi ketika berkomunikasi dengan pimpinan atau mitra kerja yang tidak selalu sejalan. Apabila keadaan ini tidak segera diatasi, dikhawatirkan dapat berpengaruh pada tubuh.

"Saya sangat berkepentingan agar teman-teman tetap sehat. Dengan adanya pengetahuan dari para pakar ini, diharapkan bermanfaat bagi kita semua. Bangun komunitas dan hubungan baik, maka pekerjaan akan lebih mudah. Tidak ada org yang bisa bekerja sendiri. Bersama itu jauh lebih baik," tutur Alimuddin.

Mengakhiri sambutannya, Alimuddin kembali mengingatkan agar seluruh pegawai Ditjen Migas agar menjaga kesehatan, serta disiplin melaksanakan prosedur kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.

Dalam sesi paparan dan diskusi, para peserta diajak untuk merefleksikan tahun 2021, bagaimana menyusun smart goals tahun 2022, serta mengeksplorasi aplikasi mindtera dengan berbagai konten menarik dan bermanfaat seputar mental health awareness.

Maeya Zee, Love Life Coach & Head of Program Mindtera, mengawali paparannya menyampaikan tentang Buku Victor Frankl, Pencipta Logoterapi, yang berjudul Man's Search For Meaning. Menurut Victor, makna hidup adalah pengalaman yang didapatkan dengan cara merespon lingkungan, menemukan dan menjalankan tugas dari kehidupan yang unik. Ada keinginan paling fundamental pada diri manusia yakni memperoleh makna atas keberadaan dirinya.

Buku ini menguraikan bagaimana situasi pengalaman dalam sebuah kamp konsentrasi Auschwitz, Polandia. Kisah pengorbanan, penderitaan dan kematian. Setiap orang dikendalikan oleh satu pikiran saja yakni pemeliharaan diri. Setiap orang selalu berusaha untuk menyelamatkan diri ataupun kelompoknya.

"Setelah berhasil keluar dari kamp tersebut, akhirnya Victor menceritakan bahwa hal yang bisa membuat orang bahagia dan tetap hidup adalah memiliki tujuan atau makna. Dan dalam kehidupan modern, tidak sedikit orang-orang yang kondisinya sama dengan orang-orang di kamp tawanan yaitu tidak ada rasa. Bangun tidur, masih bisa bernafas itu sudah tidak ada rasa atau makna. Dia salah satu bapak psikologi positif," jelas Maeya.

Lebih lanjut Maeya memaparkan cara meng-coaching diri sendiri. Langkah utamanya adalah membuat goal atau tujuan untuk diri sendiri. Terkait hal ini, ada 5 elemen yang penting yaitu tujuan itu harus spesifik, bisa diukur, bisa dicapai atau realistis, relevan dan ada periode waktu.

"Sebagai contoh, misalnya tujuannya mau bahagia atau panjang umur. Maka smart goal yang dilakukan adalah melakukan 3 hal yang bermanfaat dan membahagiakan untuk diri sendiri. Seperti menghubungi sahabat yang positif, bernapas dengan mindful, tidur 7 jam sehari. Kegiatan ini dilakukan setiap hari dalam periode 6 bulan," katanya.

Maeya menekankan bahwa setiap orang bebas menentukan goal-nya. "Tidak ada goal yang salah atau benar karena yang menentukan hidup kita adalah kita sendiri. Tapi harus diingat agar jangan sampai goal membuat kita menjadi stres," tambahnya.

Apabila seseorang sudah tidak memiliki makna dalam menjalani pekerjaan atau aktivitas, lanjut Maeya, ini merupakan kesempatan untuk merefleksi diri terhadap tujuan hidupnya. "Kita butuh refleksi ulang, sebenarnya apa sih yang ingin dicapai dan kontribusi yang penting buat diri sendiri," imbuhnya. (TW)