Aceh Wilayah Rawan Bencana Tinggi, Masyarakat Diminta Waspada

Rabu, 7 Desember 2016 - Dibaca 3627 kali

JAKARTA - Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral melalui Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memetakan wilayah-wilayah di seluruh Indonesia yang rawan terhadap bencana baik bencana gempabumi, gerakan tanah longsor maupun tsunami. Kawasan Wilayah Rawan Bencana (KWRB) ini dikirimkan ke seluruh Pemerintah Daerah dan instansi-instansi terkait sebagai pedoman untuk mitigasi bencana geologi dan hal-hal terkait lainnya seperti pembangunan kawasan dan infrastruktur.

"Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah memberikan peringatan dini berupa peta kerawanan bencana. Jadi kalau dari peta yang kami keluarkan itu, hampir seluruh wilayah Provinsi Aceh itu memang kategorinya menengah tinggi," ujar Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial. Kamis (8/12).

Kawasan Aceh lanjut Ego, sangat dekat pertemuan dua lempeng besar yakni lempeng Hindia Australia dengan lempeng Asia yang selalu bergerak terus, kedua, Pulau Sumatera ini dibelah dari ujung Aceh hingga Sumatera Bagian Selatan (patahan sumatera) ditambah dengan sesar-sesar yang cabang-cabang itu

Lebih lanjut Kepala PVMBG, Kasbani menjelaskan mengenai Peta Kawasan Rawan Bencana. Badan Geologi telah memetakan kawasan rawan bencana berdasarkan empat kategori, kategori pertama kawasan rawan bencana tinggi, menengah, rendah dan sangat rendah. "Kami sudah petakan kawasan rawan bencana. Wilayah aceh banyak yang berada di kategori tinggi, ini nanti kalau terjadi goncangan besar akan menimbulkan dampak yang berat, berbeda dengan yang di wilayah timur yang berketegori rendah yang warnanya kuning itu jika terjadi goncangan dampak yang ditimbulkan akan rendah,"ujar Kasbani.

Kategori-kategori itu menurut Kasbani, dapat dijadikan petunjuk untuk mengantisipasi jika bencana terjadi serta sebagai peringatan dini untuk masyarakat, pemerintah dan semua instansi terkait kebencanaan. "Untuk wilayah-wilayah yang rawan bencana kategori tinggi sebaiknya pemukiman yang dibangun harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan yang sesuai bencana kategori tinggi," tambah Kasbani.

Peta kawasan rawan bencana dapat dijadikan rekomendasi teknis mitigasi bencana geologi karena selain mengkategorikan potensi bencana didalamnya juga terdapat sejarah gempa yang pernah terjadi di wilayah setempat juga struktur geologi batuan penyusunnya, dan untuk menghasilkan peta yang baik Badan Geologi terus melakukan updating kondisi geologis wilayah terkena bencana. "rekomendasi teknis kita akan dipergunakan oleh semua stakeholder. Dengan rekomendasi ini pemerintah daerah dapat bergerak karena mempunyai landasan hukum," tutup Kasbani. (SF)

Bagikan Ini!