Akselerasi Penyelesaian Masalah Listrik, ESDM Selenggarakan FGD

Selasa, 3 Mei 2016 - Dibaca 2074 kali

KENDARI - Guna mengakselerasi masalah ketenagalistrikan di Sulawesi Tenggara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (3/5). Sulawesi Tenggara yang merupakan daerah penghasil mineral sedang gencar menarik investor, namun permasalahan listrik kerap menjadi kendala investasi.

"Kami tahu dan paham bahwa permasalahan yang dihadapi di Sultra adalah mengenai listrik. Maka dari itu, kami ingin memperoleh masukan dari daerah, supaya kami dapat memetakan masalah yang kemudian dapat segera ditindaklanjuti," tutur Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Investasi dan Pengembangan Infrastruktur Agus Budi Wahyono membuka FGD tersebut. "Masalah listrik memang masalah kita bersama. Ada Program Indonesia Terang (PIT) yang bertujuan untuk menerangi wilayah Indonesia, melalui energi baru dan terbarukan (EBT), terutama di daerah timur. Karena kita percaya untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi diperlukan listrik," lanjut Agus.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sulawesi Tenggara Burhanudin, menyambut baik diadakannya FGD ini. Menurutnya, acara ini sudah sangat dinantikan oleh pemerintah daerah. "Kami sedang gencar untuk menarik investor di sektor mineral. Namun, pertanyaan investor selalu tentang kesiapan listrik. Kami harap dengan adanya FGD ini permasalahan kami dapat terselesaikan," ujar Burhanudin.

Menurut General Manajer PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat Warsito, jumlah pembangkit tenaga listrik sudah mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di Sulawesi Tenggara. "Namun karena adanya proyek pertambangan, jadi berkurang," sambungnya. Warsito menambahkan bahwa untuk menanggulangi masalah tersebut, PLN sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU ekspansi) di Kendari yang akan rampung pada 2016. "Selain itu, direncanakan pada 2017, sistem Sultra akan bergabung dengan sistem Sulsel dan Sulbar pada 2017," ujar Warsito.

Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis, Ronggo Kuncahyo, menyatakan bahwa dalam lima tahun ke depan, pertumbuhan listrik akan meningkat menjadi 8,7% pertahun. "Dengan target rasio elektrifikasi 97,4% di akhir tahun 2019. Target tersebut akan dicapai melalui proyek ketenagalistrikan 35.000 MW," ujar Ronggo. Langkah percepatan program 35.000 MW yang telah dilakukan oleh Kementerian ESDM antara lain penyediaan lahan dengan memberlakukan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012, pengurusan izin dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan pemberlakuan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan. (DKD)

Bagikan Ini!