Analisis Kondisi Gunung Kelud

Jumat, 26 Oktober 2007 - Dibaca 6295 kali

Gunung yang terletak dikabupaten Kediri, propinsi Jawa Timur ini tercatat pernah meletus 5 kali pada tahun 1901, 1919, 1951, 1966, dan yang terakhir kali tahun 1990. Korban jiwa terbesar sebesar 5.110 orang tercatat pada letusan tahun 1919. sedang letusan terakhir tahun 1990 menyebabkan korban sebanyak 34 jiwa. Catatan lainnya adalah jarak luncur lahar panas yang mematikan itu berkisar 5 - 37,5 km dari puncak gunung.


Sejalan dengan status awas tersebut, pemerintah sudah menetapkan kawasan rawan bencana Gunung Kelud, yaitu kawasan radius 2 km dari puncak, yang selalu terancam awan panas, gas beracun, lahar letusan, dan kemungkinan aliran lava. Kawasan ini disebut sebagai Kawasan Rawan Bencana III (KRB III). Kemudian KRB III, dan berada dalam radius 5 km dari puncak, sebagai KRB II, dimana kawasan ini berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, lahar letusan dan lahar hujan. Berikutnya adalah KRB I, yang berada diluar KRB II dan berjarak 10 km dari puncak. Kawasan ini berpotensi terlanda hujan abu dan kemungkinan dapat terkena lontaran batu pijar. Penduduk yang bermukin dan beraktifitas dalam KRB I tersebut harus diungsikan.


Pemerintah menetapkan status siaga berdasarkan data hasil pemantauan dan analisa. Peralatan pemantau mencatat sebaran gempabumi vulkanik sudah mencapat 1 km dari dasar kawah. Kemudian temperatur air danau kawah cenderung meningkat dengan laju peningkatan berkisar 0,1 derajat Celcius setiap 2 hari. Hal ini menunjukkan terjadinya proses pemanasan yang terus menerus dibawah kawah gunung Kelud. Perlu ditambahkan bahwa volume air danau kawah adalah sebesar 2.5 juta m3, dengan luas 109.000 m2, dan dengan kedalaman maksimum 34 m. perkembangan ini berpotensi menyebabkan letusan. Namun waktu kejadian letusan tidak dapat ditentukan.

Bagikan Ini!