BP Migas Serahkan Bantuan Rehabilitasi Pasca Bencana Merapi

Jumat, 17 Februari 2012 - Dibaca 2333 kali

MAGELANG - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) antara lain Chevron, Petrochina, CNOOC, Medco, ConocoPhillips menyerahkan bantuan bencana dan paska bencana untuk korban bencana Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah senilai total Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah) sebagai bentuk komitmen industri hulu minyak dan gas bumi terhadap nilai-nilai Kemanusiaan, Kebersamaan dan saling menolong sesama anak bangsa.

Bantuan tersebut dipergunakan sebagai bantuan paska bencana untuk pembangunan sarana air bersih untuk 4 (empat) desa sebesar Rp525.455.000 (lima ratus dua puluh lima juta empat ratus lima puluh lima ribu rupiah) dan sisanya sebesar Rp474.545.000 adalah bantuan tanggap darurat saat bencana terjadi pada akhir 2010 termasuk diantaranya sewa lahan huntara, bantuan pemasangan pasar darurat dan uang tunai.

"BPMIGAS dan Kontraktor KKS terus menjaga komitmen untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan saling tolong menolong sebagai sesama anak bangsa. Bantuan ini kami berikan sebagai tanda kasih kami kepada sesama anak bangsa yang sedang berduka karena tertimpa musibah bencana Merapi. Duka yang dirasakan saudara-saudara kita disini adalah duka kami juga karena itu kami ingin bergandeng tangan agar kita bisa bersama-sama kembali memulihkan keadaan disini sehingga kita bisa bersama-sama membangun Bangsa ini kedepan," ujar Kepala BPMIGAS R. Priyono saat menyerahkan bantuan di kantor dinas Bupati Magelang, Jawa Tengah.

Dia melanjutkan Magelang dan Yogjakarta, yang tidak merupakan daerah penghasil migas, adalah daerah yang nyaman. Hal tersebut sangat berbeda dengan daerah penghasil migas yang justru antar daerah saling bertikai memperebutkan karunia Allah. Pertikaian yang terjadi di daerah penghasil migas terjadi antara Gubernur dengan Bupati, antar Bupati dengan Bupati bahkan antar desa memberi kesan bahwa daerah-daerah tersebut tidak mensyukuri rahmat yang diberikan oleh Tuhan.

"Karena itu sebenarnya kita berharap bahwa sudah saatnya pertikaian di daerah penghasil migas dihentikan, mari berfikir sebagai satu kesatuan; Bangsa Indonesia yaitu yang satu melengkapi yang lain. Wilayah yang tidak memiliki migas juga berhak menikmati hasil migas dari daerah yang memiliki migas karena kita satu Bangsa. Sumber Daya Alam migas adalah menguasai hajat hidup orang banyak harus dipergunakan sebesar-besarnya untuk Kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai Kemanusiaan dan Kebersamaan ini yang ingin kita jaga dengan memberikan bantuan bencana di Magelang dan Yogyakarta meskipun kedua daerah ini jauh dari wilayah operasi migas," tandasnya.

Priyono berharap bantuan yang diberikan oleh BPMIGAS dan Kontraktor KKS dapat dipergunakan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu sedikit meringankan beban masyarakat yang menjadi korban bencana Merapi. Bantuan yang diberikan saat ini merupakan bantuan rehabilitasi paska bencana setelah sebelumnya saat bencana terjadi, BPMIGAS dan Kontraktor KKS juga telah menyerahkan sebagian bantuan tersebut sebagai tanggap bencana.

"Dalam kasus bencana alam seperti ini, masyarakat tidak hanya butuh bantuan saat bencana terjadi tapi juga membutuhkan bantuan saat paska bencana untuk dapat memulihkan kehidupan perekonomian masyarakat yang terkena dampak bencana kembali normal seperti semula," lanjut Priyono.

Gunung Merapi yang terletak di Jawa Tengah meletus pada akhir Oktober 2010 dan menyebkan sejumlah desa mengalami kerusakan akibat letusan tersebut. Tidak kurang dari 300.000 warga terpaksa harus mengungsi dari lokasi bencana tersebut untuk menghindari korban jiwa yang besar. Sedikitnya 25 orang tewas akibat letusan gunung yang menyemburkan awan panas ke wilayah penduduk, termasuk diantaranya tokoh fenomenal Mbah Maridjan. (SF)

Bagikan Ini!