Bulan Maret Potensi Gerakan Tanah Masih Terjadi, Masyarakat Diminta Waspada

Sabtu, 4 Maret 2017 - Dibaca 1977 kali
JAKARTA - Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan potensi gerakan tanah masih berpotensi terjadi disepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tanggara hingga Papua bulan Maret 2017 ini. Kejadian gerakan Tanah diperkirakan dominan terjadi di wilayah timur Indonesia.

"Kejadian gerakan tanah masih mungkin terjadi di wilayah Indonesia. Kejadian gerakan tanah beruap tanah longer terjadi disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dengan durasi lama, sifat tanah yang gembur dan menambah beban bila terkena hujan dan drainase yang kurang baik," jelas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syarial kepada esdm.go.id. Sabtu (4/3).

Ego mencontohkan, gerakan tanah longsir terakhir terjadi di Cianjur, Jawa Barat dan Kulonprogo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu itu dipicu oleh curah hujan yang tinggi di daerah yang gembur."Longsor itu berawal hujan deras pada Rabu (1/3/2017) yang menyebabkan tebing setinggi 30 meter di tepi jalan utama tersebut longsor. Material longsor berupa tanah, bebatuan, dan pohon berukuran besar menutup landasan jalan utama. Saat terjadi longsor kondisi jalan cukup lengang sehingga tidak ada korban jiwa atau materi. Longsor terjadi perlahan, material batu dan tanah berjatuhan dari atas tebing. Selang beberapa saat pohon berukuran sedang yang ada di bagian atas tebing ambruk dan menutup badan jalan,"jelas Ego.

Selanjutnya Kepala Geologi meminta kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai terjadinya gerakan tanah berupa tanah longsor ini. "gerakan tanah/tanah longsor merupakan bencana yang paling berbahaya, memakan korban jiwa paling banyak, dan paling membunuh dibandingkan erupsi dan gempa bumi dengan skala besar," jelas Ego.

Badan Geologi mencatat Jabar merupakan wilayah yang rentan terjadi pergerakan tanah karena memiliki wilayah yang terdiri lereng-lereng, sifat tanahnya yang sensitif terhadap air dan selain itu, wilayah Jawa Barat juga berada di pertemuan tiga lempeng yang terus bergerak setiap harinya sehingga sifat tanahnya gembur.

sejumlah wilayah di Jabar tercatat memiliki potensi pergerakan yang tinggi. Hal itu berdasarkan historis dan penelitian yang dilakukan Badan Geologi setiap bulannya. Wilayah yang rentan itu antara lain, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten sukabumi.

untuk menghindari terjadinya gerakan tanah berupa tanah longsor ini, Kepala Badan Geologi merekomendasi agar segera dilakukan pembersihan material longsoran agar tidak dilaksanakan pada saat dan setelah turun hujan karena dikhawatirkan adanya longsor susulan dan mewaspada apabila terjadi hujan yang berlangsung lama karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.Tidak melakukan pemotongan lereng yang dapat memicu longsor. (SF)

Bagikan Ini!