Di Depan Mahasiswa Undip, Dirjen Sampaikan Inovasi Pengembangan Sistem Online Minerba

Rabu, 12 Desember 2018 - Dibaca 1891 kali

SEMARANG - Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan investasi di subsektor mineral dan batubara (minerba), salah satunya melalui pengembangan sistem online untuk mendukung kemudahan investasi di Indonesia. Masih dalam rangka meningkatkan investasi, Pemerintah juga meningkatkan kepastian usaha investor serta melakukan tata kelola regulasi melalui penyederhaan perizinan.

Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono pada gelaran ESDM Goes to Campus ke-3 yang diselenggarakan di Universitas Diponegoro, Semarang (11/12).

"Dulu banyak sekali langkahnya, sekarang kita sederhanakan aturan. Ini penting sekali karena semakin mudah, singkat, perusahaan juga nyaman. Oleh karena itu bagaimana kita menyeimbangkan kepentingan negara dan perusahaan. Karena kalau kita tidak menjamin kepastian usahanya, ya (investor) tidak akan datang", ungkap Bambang.

Lebih lanjut Bambang mengungkapkan, berbagai sistem online dikembangkan di subsektor ini, salah satunya Minerba One Map Indonesia (MOMI), sebuah Sistem Informasi Geografis Wilayah Pertambangan berbasis web sebagai bagian dari semangat transparansi, akuntabilitas dan kolaboratif. Dengan MOMI, Pemerintah, stakeholder pertambangan dan masyarakat bersinergi mengelola pertambangan di Indonesia. MOMI dapat diakses melalui https://momi.minerba.esdm.go.id/gisportal/home/.

Selain MOMI, aplikasi lain yang telah dikembangkan adalah Minerba One Data Indonesia (MODI). Aplikasi ini berisikan data penerimaan negara, investasi, produksi dan penjualan minerba, perizinan, community development, jasa pertambangan, tenaga kerja, kecelakaan tambang serta data lain yang terkait dengan kebutuhan investasi subsector minerba di Indonesia. Untuk MODI dapat melalui portal https://modi.minerba.esdm.go.id/

"Minerba ini punya MOMI dan MODI. Ini ditampilkan di dashboard, semua boleh akses. Ini ada informasi mengenai apakah itu produksi, status perusahaan, semua boleh diakses", lanjut Bambang.

Aplikasi lainnya adalah Minerba Online monitoring System (MOMS) serta Elektronik Penerimaan Negara Bukan Pajak (E-PNBP). MOMS adalah aplikasi pengelolaan data yang real time serta akurat untuk produksi dan penjualan sektor mineral batubara. MOMS juga memudahkan pengendalian dan pengawasan produksi serta penjualan sektor mineral dan batubara nasional berdasarkan rencana yang telah disetujui. Aplikasi ini dapat diakses baik internal maupun eksternal high level leader.

Sementara itu, e-PNBP Minerba adalah aplikasi online berbasis web untuk penghitungan dan pembayaran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) minerba. Ada layanan ini, maka jumlah PNBP yang disetor lebih akurat. Layanan ini terintegrasi layanan Simponi pada Kementerian Keuangan, di mana pembayaran PNBP dapat dibayarkan melalui aplikasi ini.

"Kita juga punya minerba online monitoring system. Kita mengawasi produksi tidak perlu datang ke lapangan. Kita hanya butuh memasang alat/system yang ada di produksi mereka. Itu realtime, zonasinya dimanapun, kita bisa cepat tahu hari itu produksi batubara berapa tinggal liat monitor aja. E PNBP membayar penerimaan negara melalui elektronik. Membuat perusahaan tidak untuk mencicil lagi. Ini dalam rangka mengantisipasi tunggakan-tunggakan perusahaan", pungkas Bambang.

Kedua aplikasi ini (MOMS dan E-PNBP) telah diluncurkan oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar pada bulan November lalu. Seluruh pengembangan online system ini dilakukan untuk memberikan kemudahan para pengusaha / stakeholder melakukan usahanya di subsektor minerba serta untuk mempermudah pemerintah dalam pemantauan secara menyeluruh.

Bagikan Ini!