Dirjen Gatrik dan Kepala BPH Migas Pastikan Kondisi Listrik dan BBM Sulselrabar Aman

Rabu, 21 Juni 2017 - Dibaca 1717 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
Nomor: 00091.Pers/04/SJI/2017
Tanggal: 21 Juni 2017

Dirjen Gatrik dan Kepala BPH Migas Pastikan Kondisi Listrik dan BBM Sulselrabar Aman

Mendekati Hari Raya Idul Fitri 1438H/2017, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan langkah-langkah pengamanan pasokan listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM). Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Sommeng dan Kepala Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi/BPH Migas) selaku Penanggung Jawab Posko Nasional ESDM Hari Raya Idul Fitri 1438 H/Tahun 2017 Fanshurullah Asa meninjau PT Perusahaan Listrik Negara Unit Pengatur Beban wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (PLN UPB Sulselrabar) dan Terminal BBM (TBBM) Pertamina di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (21/6).

Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan keandalan pasokan listrik dan BBM menjelang Idul Fitri 2017. "Jadi kami ke sini dalam rangka memonitor kesiapan mendekatnya Hari Idul Fitri. Ada 2 hal yang selalu dipantau, kaitannya dengan kesiapan. Yang pertama ada kelistrikan, dan yang kedua berkaitan dengan ketersediaan BBM," ujar Andy dalam sambutannya di PLN UPB Sulselrabar.

Kondisi Kelistrikan Sistem Sulselrabar Aman

Daya mampu pasok untuk sistem kelistrikan Sulselrabar mencapai 1.246 MW, dengan proyeksi beban puncak hanya 809 MW, sehingga akan terdapat cadangan putar sebesar 77 MW dan reserve margin sebesar 408 MW atau 33,5%. Sementara daya mampu pasok untuk sistem Kendari sebesar 82,9 MW, dengan beban puncak periode Idul Fitri diperkirakan hanya 63,6 MW, sehingga akan memiliki cadangan putar 5 MW dan reserve margin sebesar 15,6 MW (16%). Untuk sistem Bau-Bau yang memiliki daya mampu pasok 27,8 MW, beban puncak diprediksi sebesar 26 MW dengan reserve margin sebesar 1,6 MW.

"Kesiapan energi listrik Sulawesi bagian Selatan (Sulbagsel) dan Sulawesi Tenggara (Sultra) memasuki lebaran dan pasca lebaran Insya Allah aman dan nyaman. Karena tadi cadangannya mencapai 33%. Apalagi selama lebaran bebannya itu malah berkurang karena industri dan kantor-kantor tutup. Jadi dengan stok (daya mampu pasokan) sistem Sulbagsel sebesar 1.246 MW, Insya Allah tidak ada masalah," jelas Fanshurullah. "Saya kira untuk menyambut Idul Fitri, PLN sudah siap. Beban dan cadangan sudah baik," tambah Andy.

Untuk menjaga keandalan pasokan listrik, PLN UPB Sulselrabar telah menyiapkan Posko Idul Fitri 1438 H Wilayah Sulselrabar dengan menyiagakan 2.248 personil di 107 posko, serta menyiapkan 74 genset dengan kapasitas 1.466,3 kVa dan 43 Unit Gardu Bergerak (UGB) dengan total kapasitas sebesar 9.185 kVa. "Tolong ini benar-benar dijaga (pasokan listriknya) terutama di pulau-pulau, jangan sampai ketika Idul Fitri lampunya mati," tambah Fanshurullah.

Pasokan BBM dan LPG Wilayah Sulawesi Aman

Seusai kunjungan ke PLN UPB Sulselrabar, Andy dan Fanshurullah bertolak ke TBBM Makassar di area Pelabuhan Makassar demi memastikan keamanan pasokan BBM dan LPG wilayah Sulawesi.

Saat ini, ketahanan pasokan Premium di wilayah Sulawesi adalah sebanyak 16 hari, Solar 22 hari, LPG 14 hari, dan Avtur 20 hari. Menjelang Idul Fitri, rata-rata harian konsumsi Premium meningkat sebanyak 0,7% atau sekitar 4.752 kiloliter perhari. Diproyeksikan, peningkatan konsumsi premium akan mencapai 38% pada H-1, penurunan 37% pada Hari-H, peningkatan kembali sebesar 16% pada arus balik hingga H+7. Sementara untuk konsumsi solar PSO diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 1% atau 2.183 KL/hari.

"Insya Allah untuk ketersediaan BBM dan LPG sebelum, saat, dan sesudah Lebaran sangat aman. Baik untuk cadangan di depo maupun di penyalur," tegas Fanshurullah.

Untuk mengantisipasi banyaknya permintaan LPG, pasokan LPG pun ditingkatkan sebesar 9% dari alokasi penyaluran normal, yakni sebesar 1.357 metric ton perhari. Begitu pun dengan pasokan LPG Non-PSO yang juga akan ditambah 6%. Pertamina pun meningkatkan penyaluran bahan bakar transportasi udara di tujuh Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) sebesar 7% atau 1.128 KL/hari. "Untuk avtur juga perlu ditingkatkan pasokannya, karena Makassar ini sebagai hub penerbangan, baik ke timur, maupun ke barat.

BPH Migas, sambungnya, telah meminta kepada Pertamina untuk mengamankan pasokan dan distribusi BBM dan LPG. "Pertamina sudah berkomitmen terkait itu, jadi tidak akan ada masalah lagi," pungkas Fanshurullah.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan
Informasi Publik, dan Kerja Sama

Sujatmiko

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama
Sujatmiko (08128016414)

Ikuti linimasa kami di:
Facebook: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Twitter: @KementerianESDM
Instagram: @kesdm

Bagikan Ini!