Fact Sheet : Peresmian Sumur Bor Air Tanah di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat

Kamis, 5 April 2018 - Dibaca 2244 kali

Fact Sheet : Peresmian Sumur Bor Air Tanah di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat

Menteri Jonan: APBN Untuk Penyediaan Air Bersih Serta Melistriki Warga dengan Pembangkit Listrik EBT dan LTSHE Peresmian Sumur Bor Air Tanah di Desa Tanjungkerta,Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bapak Ignasius Jonan, bersama-sama dengan Wakil Gubernur Jawa Barat, Pjs Bupati Tasikmalaya, dan Anggota DPR RI Komisi VII Fraksi PDI Perjuangan, Bapak Dony Maryadi Oekon, melakukan peresmian sumur bor air tanah dalam yang dibangun oleh Badan Geologi, Kementerian ESDM pada tahun 2017 di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Peresmian dipusatkan di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. Peresmian dihadiri oleh pejabat dari Kementerian ESDM, Pejabat Provinsi Jawa Barat, Pejabat Kabupaten yang menerima bantuan sumur bor tahun 2017 di wilayah Provinsi Jawa Barat, serta masyarakat sekitar Desa Tanjungkerta.

Peresmian ini menandakan bahwa sumur bor yang telah dibangun pada tahun 2017 di wilayah Provinsi Jawa Barat tersebut dapat secara penuh digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selain itu, peresmian ini juga dimaksudkan sebagai bahan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Geologi, Kementerian ESDM, bekerjasama dengan pemerintah daerah dan didukung oleh DPR RI (Komisi VII) memiliki program yang pro terhadap kesejahteraan masyarakat, yaitu pengentasan daerah sulit air bersih melalui pengeboran air tanah dalam. Dimana sampai saat ini masih banyak daerah di Jawa Barat secara khusus, dan di Indonesia secara umum, mengalami permasalahan kesulitan pemenuhan air bersih.

Secara keseluruhan, pada tahun 2017, Badan Geologi, Kementerian ESDM ditargetkan untuk dapat membangun sumur bor sebanyak 250 unit, tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pada akhir tahun dari jumlah tersebut terealisasi sebanyak 237 unit sumur bor, dimana di wilayah Provinsi Jawa Barat, berhasil dibangun sebanyak 24 unit sumur bor, yang tersebar di 10 wilayah kabupaten/kota sebagai berikut:

o Kabupaten Tasikmalaya,

3 sumur bor, yaitu di:

1. Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung

2. Desa Padawaras, Kecamatan Cipatujah

3. Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng

o Kabupaten Bogor,

7 sumur bor, yaitu di:

1. Desa Benteng, Kecamatan Ciampea

2. Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi

3. Desa Cibadung, Kecamatan Gunung Sindur

4. Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang

5. Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung

6. Desa Iwul, Kecamatan Parung

7. Desa Tanjungrasa, Kecamatan Tanjungsari

o Kota Bogor,

2 sumur bor, yaitu di:

1. Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat

2. Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur

o Kabupaten Cianjur,

2 sumur bor, yaitu di:

1. Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber

2. Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaluyu

o Kabupaten Cirebon,

3 sumur bor, yaitu di:

1. Desa Wargabinangun, Kecamatan Kaliwedi

2. Desa Cileukrak, Kecamatan Palimanan

3. Desa Tonjong, Kecamatan Paselaman

o Kabupaten Garut,

2 sumur bor, yaitu di:

1. Desa Ciwangi, Kecamatan Balubur Limbangan 2. Desa Dunguswiru, Kecamatan Balubur Limbangan

o Kabupaten Purwakarta,

2 sumur bor, yaitu di:

1. Desa Cijunti, Kecamatan Campaka

2. Desa Cianting, Kecamatan Sukatani

o Kabupaten Bandung Barat, 1 sumur bor di Desa Mandalasari, Kecamatan Cipatat

o Kabupaten Sukabumi, 1 sumur bor di Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung

o Kabupaten Sumedang, 1 sumur bor di Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua

Kedalaman sumur berkisar antara 90 meter hingga 125 meter, diameter 6 inchi, yang dapat menghasilkan air dengan jumlah sekitar 2 s/d 3 liter per detik, dan dapat melayani kebutuhan bagi masyarakat hingga 1.800 jiwa/sumur.

Program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam yang sudah dimulai sejak awal tahun 2000-an ini, terhitung dari tahun 2005 s/d 2017 telah berhasil dibangun sebanyak 1.782 unit sumur bor dapat dibangun untuk melayani kurang lebih 5 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Di wilayah Provinsi Jawa Barat sendiri, dalam kurun waktu tersebut berhasil dibangun sebanyak 183 unit sumur bor.

Sumur-sumur bor air tanah dalam yang dibangun pada tahun 2017 di wilayah Provinsi Jawa Barat tersebut memiliki spesifikasi teknis kedalaman rata-rata 125 m, debit produksi air bersih berkisar dari 2 s/d 3 Liter/detik, dengan konstruksi pipa besi galvanis diamater 6 inchi, pasokan listrik dari genset dengan kapasitas 10 kVA=8 kWatt, menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK, dan dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5000 liter. Dengan debit berkisar dari 2 s/d 3 Liter/detik, 24 unit sumur di Jawa Barat mampu menghasilkan kapasitas air bersih 1,38 M3/tahun dan dapat melayani sebanyak kurang lebih 21.024 jiwa.

Seiring dengan keberhasilan program ini dalam mengentaskan permasalahan air berih di daerah sulit air, Kementerian ESDM yang didukung oleh DPR RI Komisi VII sebagai mitra kerja berupaya terus menambah anggaran program ini agar dapat menjangkau masyarakat di daerah sulit air yang lebih banyak.

Dimana jumlah daerah sulit air bersih di Indonesia, baik karena langkanya sumber air bersih atau karena kualitasnya yang kurang baik, masih cukup banyak, yang ditandai dengan masih banyaknya permintaan bantuan sumur bor air tanah dalam dari berbagai wilayah di Indonesia. Pada tahun 2018 ini Badan Geologi, Kementerian ESDM berencana untuk kembali membangun sumur bor air tanah dalam sebanyak 500 unit, yang berarti meningkat dua kali kipat dibandingkan dengan tahun 2017. Hal ini sesuai dengan program NAWACITA pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, yaitu penggunaan APBN untuk program pembangunan yang langsung menyentuh masyarakat.

Bagikan Ini!