Gas Rumah Tangga adalah Solusi

Selasa, 3 Maret 2015 - Dibaca 1126 kali

JAKARTA - Dibeberapa lokasi terjadi di masyarakat kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg, kesulitan tersebut menurut Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said adalah akibat adanya disparitas harga antara yang disubsidi dengan yang tidak disubsidi. Pemerintah bertekad untuk menghilangkan kesulitan masyarakat mendapatkan gas sebagai bahan bakar rumah tangga dengan membangun jarigan gas rumah tangga di seluruh wilayah Indonesia.

Saat ini terjadi suasana yang tidak kondusif di masyarakat dalam mendapatkan gas LPG 3 Kg. Suasana seperti ini akan terus terjadi sepanjang masih terjadinya disparitas harga yang tinggi antara LPG yang disubsidi dengan yang tidak disubsidi, karena itu Menteri ESDM menghimbau kepada masyarakat yang mampu agar tidak menggunakan LPG 3 Kg. Kondisi seperti ini lanjut Menteri akan terus berhenti setelah terpasangnya jaringan gas rumah tangga di rumah-rumah tangga. "Gas rumah tangga itu adalah solusi, supaya gas itu tidak digotong-gotong tetapi masuk kedalam rumah tangga- rumah tangga", ujar Menteri ESDM saat meninjau SPBG Lebak Bulus, Selasa (3/3).

Menteri menegaskan, membangun jaringan gas rumah tangga memerlukan waktu karena harus berkordiansi dengan berbagai pihak termasuk dengan Pemerintah Daerah dan pemasok gas, namun demikian pemerintah akan terus berupaya keras agar terbentuk dimasyarakat trend baru yaitu menjadikan gas sebagai bahan bakar untuk rumah tangga."Ini tentu saja memerlukan waktu, jadi kita, pemerintah sedang terus mengebut, kerja keras supaya gas ini menjadi trend baru, dari mulai pipa transmisinya hingga pada gas rumah tangganya harus kita kejar", tutur Menteri.

Menteri menambahkan. "Kita perlu waktu karena pembangunannya memang lama, dan masuk ke rumah-rumah. beberapa titik misalnya di Semarang sudah siap diresmikan, kemudian di Jabodetabek juga beberapa sudah beroperasi, di rumah-rumah susun sudah ada dan kita sudah berdiskusi dengan kantor Kementerian PU dan Perumahan Rakyat agar perumahan-perumahan baru yang dibangun itu bisa diikutkan dengan pembangunan infrastruktur gas rumah tangga sehingga tidak perlu lagi membongkar yang sudah jadi", ujar Menteri.

Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi dan menekan subsidi BBM serta mendorong penggunaan energi yang lebih bersih. Pembangunan jargas telah dilakukan Kementerian ESDM cq Ditjen Migas sejak tahun 2009 dan hingga saat ini telah terpasang sekitar 73.000 satuan rumah yang tersebar di seluruh Indonesia. (SF)

Bagikan Ini!