Gempa Jember Berasosiasi dengan Aktivitas Zona Subduksi Samudera Hindia

Kamis, 27 Mei 2010 - Dibaca 3192 kali

BANDUNG. Gempabumi 5,1 Skala Richter yang mengguncang perairan sebelah baratdaya Jember, Jawa Timur (26/5) pukul 22:55 WIB, berdasarkan hasil penyelidikan Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) Kementerian ESDM, diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas zona subduksi di Samudera Hindia, yaitu hasil tumbukan antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia.

Berdasarkan informasi BMKG, pusat gempabumi berada pada koordinat 9,51? LS dan 113,57? BT, dengan magnitudo 5,1 SR pada kedalaman 30 km, berjarak 149 km baratdaya Jember. Sedangkan menurut USGS pusat gempabumi berada pada koordinat 9,306? LS dan 113,566? BT dengan magnitudo 4,8 Mw pada kedalaman 65,6 km, berjarak 125 km selatan Jember.

Daerah yang terdekat dengan pusat gempabumi adalah sepanjang pantai selatan Lumajang, Jember, dan Banyuwangi. Sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh endapan alluvium, endapan gunung api kuarter, dan batuan tersier. Pada daerah yang disusun oleh endapan alluvium dan endapan kuarter, yaitu daerah Kunir, Yosowinangun, Puger, dan Kedungkaji, diperkirakan goncangan gempabumi terasa lebih kuat karena batuan ini bersifat lepas, urai, dan bersifat memperkuat efek getaran sehingga rentan terhadap goncangan gempabumi.

Menurut PVG, gempabumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, karena walaupun gempabumi berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk membangkitkan tsunami. Kepala PVG menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Satlak PB dan Satkorlak PB. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami serta tetap waspadai terjadinya gempa susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil. (KO)

Bagikan Ini!