Indonesia Menjadi Tuan Rumah World Geothermal Congress Ke-4

Kamis, 11 Maret 2010 - Dibaca 5263 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIASIARAN PERSNOMOR: 14/HUMAS DESDM/2010Tanggal: 11 Maret 2010BALI, INDONESIA MENJADI TUAN RUMAH GELARAN AKBAR PANAS BUMI DUNIA, WORLD GEOTHERMAL CONGRESS KE-4

Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan panas bumi tingkat dunia, World Geothermal Congress (WGC) yang diselenggarakan pada tanggal 25 - 30 April 2010 di Bali International Convention Centre (BICC). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dr. Darwin Zahedy Saleh mengatakan bahwa pertemuan ini adalah salah satu wujud nyata komitmen pemerintah Indonesia dalam rangka percepatan pemanfaatan energi panas bumi dan penghargaan dunia intenasional terhadap peran Indonesia dalam bidang panas bumi serta mewujudkan Indonesia menjadi lumbung dan kiblat energi panas bumi dunia. Pertemuan ini akan dihadiri oleh sekitar 2500 delegasi dari 80 negara dan direncanakan akan dibuka oleh Presiden RI. Menteri ESDM menambahkan, "Kehadiran Presiden RI pada konferensi panas bumi global ini menunjukkan kepedulian dan kepemimpinan beliau dalam pengembangan panas bumi terkait dengan penanganan isu lingkungan hidup." Hal ini sejalan dengan tema pertemuan World Geothermal Congress 2010 ini, yaitu "Geothermal: The Energy to Change the World" atau "Panas bumi: Energi yang akan mengubah dunia".Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dr. Darwin Zahedy Saleh, "Pemerintah telah menyusun Roadmap pemanfaatan panas bumi yang dituangkan dalam kebijakan Energi nasional dengan berupaya meningkatkan pemanfaatan panas bumi menjadi 5% pada tahun 2025 atau setara dengan kapasitas PLTP sebesar 9500 MW. Untuk keperluan ini, pemerintah telah mencanangkan untuk meningkatkan kapasitas panas bumi dalam program percepatan kelistrikan 10.000 MW tahap kedua dengan kontribusi dari panas bumi sebesar 4700 MW. Ini berarti Indonesia akan membutuhkan komitmen yang tinggi dan dana yang cukup untuk bisa mengembangkan sebesar itu. Untuk itu, Pemerintah memberikan dukungan yang kuat bagi terselenggaranya World Geothermal Congress tahun ini di Bali, untuk dijadikan sebagai sarana promosi dan investasi bagi pengembangan panas bumi Indonesia." Ditambahkan oleh Direktur Jendral Mineral, Batubara dan Panas bumi Kementerian ESDM, Dr. Ir. Bambang Setiawan yang juga Ketua Steering Committee WGC 2010, bahwa dalam rangka mendukung komitmen Pemerintah dalam mengembangkan energi terbarukan sekaligus mempercepat proyek-proyek panas bumi yang sedang dikembangkan pemerintah dengan pihak-pihak swasta, akan dijadwalkan penandatanganan sejumlah proyek panas bumi dihadapan Presiden RI pada acara pembukaan World Geothermal Congress 2010. Bagi Indonesia, forum ini akan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan "capacity building" SDM Indonesia dalam penanganan panas bumi sekaligus kelak akan menjadikan Indonesia sebagai "center of exellence" panas bumi dunia.Ketua Asosiasi Panas bumi Indonesia (API), Dr. Surya Darma, menekankan pentingnya Indonesia sebagai tuan rumah World Geothermal Congress sebagai ajang promosi investasi bagi Indonesia mengingat kongres ini hanya berlangsung setiap lima tahun sekali. "Penyelengggaraan World Geothermal Congress di Bali harus dapat dimanfaatkan se-efektif mungkin oleh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan panas bumi lainnya untuk mempromosikan potensi cadangan panas bumi mengingat 40% potensi panas bumi dunia berada di Indonesia, juga promosi wisata dan sumber devisa bagi Negara serta mendorong terealisirnya pemanfaatan panas bumi," tambah Dr. Surya Darma.Sementara itu, Ketua Organizing Committee World Geothermal Congress 2010,Dr. Herman Darnel Ibrahim, menyatakan bahwa, World Geothermal Congress ini adalah suatu kongres 5 tahunan, yang diselenggarakan oleh International Geothermal Association (IGA) sejak tahun 1995. Kongres sebelumnya berlangsung di Florence, Itali tahun 1995, Bepu, Jepang tahun 2000, Antalya, Turki tahun 2005. Kongres ini merupakan forum pertemuan para ilmuwan, pakar, industriawan, pengembang, operator, dan regulator usaha panas bumi, serta pelaku usaha yang terkait dengan kegiatan usaha panas bumi. Peserta kongres akan saling bebagi pengetahuan baru, teknologi baru, dan pengalaman baru dalam seluruh aspek panas bumi mulai dari Earth Science, Upstream dan Down Stream Engineering, Operasi Pemeliharan, dan Pembangunan sampai kepada Pendanaan. Sebagai tuan rumah (host) World Geothermal Congress 2010, Asosiasi Panas bumi Indonesia (API) mendapat dukungan dari Kementerian ESDM, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Negara BUMN, Dewan Energi Nasional, dan Gubernur Bali. Disamping itu penyelenggaraan kongres ini juga mendapat dukungan dari sektor swasta baik lokal maupun internasional, diantaranya, Chevron dan Star Energy sebagai sponsor utama serta Pertamina Geothermal Energy, PLN, Ormat, Energy Development Corporation (EDC), Medco Energy, Itochu, Halliburton sebagai sponsor pendukung. Sebagai event organizer telah ditunjuk PT Pacto Convex, dan untuk publikasi didukung oleh media nasional, yaitu Petrominer, Metro TV (official media partner), Petro Energy, Majalah Tambang, Indonesia Mining World, Majalah Listrik, Harian Ekonomi Neraca, The Jakarta Post, Investor Daily dan Petromindo.com. Dr. Herman Darnel Ibrahim menambahkan bahwa penyelenggaraan World Geothermal Congress menarik perhatian dunia karena sifatnya yang bukan hanya merupakan pertemuan scientific namun juga sebagai momen untuk menyatukan tekad dan komitmen pengembangan panas bumi yang lebih besar yang akan berkontribusi dalam penyediaan energi bersih dan menurunkan pemanasan global yang selama ini telah diperbincangkan di seluruh dunia. "Sampai hari ini tercatat 1200 delegasi dari 80 negara telah mendaftar untuk hadir di World Geothermal Congress di Bali. Lebih dari 1300 paper yang mencakup 32 topik telah diajukan dan hasil review oleh tim seleksi meloloskan 1040 paper, dimana 98 diantaranya berasal dari Indonesia. Dari paper yang terseleksi tersebut 650 paper akan dipresentasikan secara oral dalam 13 sesi paralel selama 5 hari. Sedangkan 390 paper lagi dipresentasikan dalam sesi poster. Selain itu juga akan berlangsung Pameran yang akan diikuti oleh lebih 80 peserta pameran yang terdiri dari pelaku bidang panas bumi dan pendukungnya, termasuk diantaranya Kementerian ESDM, PLN, dan Pertamina. Secara lengkap, rangkaian acara selama World Geothermal Congress 2010 adalah Kongres, Pameran, Field Trip, Short Course, Side Event dan malam Kebudayaan Indonesia (Indonesian Cultural Night) yang dirancang secara khusus" tutup Dr. Herman Darnel Ibrahim. Dr. Surya Darma menambahkan bahwa beberapa pembicara akan tampil pada World Geothermal Congress di Bali, diantaranya adalah Presiden Iceland, Olafur Ragnar Grimsson sebagai pembicara kunci yang akan memaparkan pengalaman Iceland dalam menggunakan 95% energinya berasal dari panas bumi. Selain itu tampil juga sebagai pembicara kunci lainnya adalah Menteri ESDM, Dr. Darwin Zahedy Saleh; President International Geothermal Association (IGA) Ladislaus Rybach; President Director Pertamina, Karen Agustiawan; US Secretary of Energy, Steven Chu; Secretary of Energy of the Phillippines, Mr. Angelo Reyes, President, Chevron Asia Pacific Exploration and Production Company, Jim Blackwell; Prof. Roland Horne; Minister of New & Renewable Energy of India - Dr. Farooq Abdullah dan lain-lain. Sementara itu, akan berlangsung Panel Discussion dengan dua topik bahasan yaitu: "International Effort - Technology, Policies and Regulations to attract investment in geothermal energy development to meet growing energy needs and help address global climate change issues" dengan menampilkan panelist dari New Zealand/Australia, USA/USAID, dan Indonesia, dan "International perspective to Support Geothemal Development in Indonesia" dengan panelis dari beberapa negara seperti Ormat Technology Inc (USA), JBIC/JICA (Jepang), KfW(Germany) dan Netherlands. Selain itu, beberapa side event dalam pelaksanaan WGC ini juga sudah dipastikan terlaksana diantaranya adalah pelaksanaan diskusi oleh Organisasi Renewable Energy Tingkat Dunia seperti International Hydropower Association, International Solar Energy Society, World Wind Energy Association, World Bioenergy Association, dan Chairman of International Renewable Energy Alliance."Diharapkan akhir dari penyelenggaraan kongres ini dapat menghasilkan 'Bali Declaration' yang akan mendorong pengembangan panas bumi pada masa yang akan datang yang merupakan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Komitmen ini akan diwujudkan melalui penegasan pemerintah bahwa Indonesia akan menjadikan panas bumi sebagai energi utama Negara selain migas dan batubara," tutup Dr. Surya Darma.Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: Ika NazaruddinSecretariat World Geothermal Congress 2010 c/o Pacto Convex Ltd. Tel: (62-21) 570 5700 Ext. 432 atau 571 9971 (direct)Fax: (62-21) 570 5798 Email: ika_nazar@cbn.net.id Mobile: 0812 1000 469 www.wgc2010.org

Kepala Biro Hukum dan HumasSutisna Prawira

Bagikan Ini!