Kaleidoskop Migas 2010

Jumat, 31 Desember 2010 - Dibaca 4745 kali

Produksi Terlampaui Target, Konsumsi Melebihi KuotaJAKARTA.Sub sektor minyak dan gas bumi (migas) masih memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Baik sebagai andalan bagi penerimaan negara dalam APBN maupun menggerakan roda ekonomi berupa penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sepanjang tahun 2010, kedua peran ini dilaksanakan dengan baik.Produksi migas (minyak, gas bumi dan kondensat) sebesar 2,530 juta barel ekuivalen minyak per hari. Produksi ini menghasilkan penerimaan negara sebesar Rp 261,8 triliun atau melampaui target yang ditetapkan dalam APBN 2010 sebesar Rp 260 triliun. Dari jumlah sebesar itu realisasi lifting minyak bumi mencapai 954 ribu barel per hari atau 98,9 persen dari target. Tak hanya itu, sepanjang tahun 2010, kinerja hulu migas juga berhasil melakukan pengendalian dana cost recovery sebesar 98,1 persen. Dari target sebesar 12,189 miliar dolar AS, realisasi pengendalian yang berhasil dilakukan sebesar 11,952 miliar dolar AS. Sedang realisasi laju penurunan produksi bisa ditekan menjadi sebesar 0,25 persen atau mencapai 99 persen dari yang ditargetkan.Akhir tahun 2010 juga ditandai dengan telah diberlakukannya PP tentang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan Dan Perlakuan Pajak Penghasilan Di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau yang dikenal juga dengan Cost Recovery. Berdasarkan PP yang ditandatangani Presiden tertanggal 20 Desember 2010 ini pengendalian Cost Recovery memiliki landasan yang pasti dan kuat. Pada sisi hilir migas, konsumsi BBM bersubsidi sepanjang tahun 2010 menunjukan adanya peningkatan yang cukup nyata. Baik akibat penambahan jumlah kendaraan maupun pertumbuhan laju perekonomian. Dari kuota sebesar 36,5 juta Kilo Liter (KL) yang ditetapkan dalam APBN, akhirnya disetujui oleh DPR untuk ditambah sebesar 1,87 juta KL di awal Desember.Penambahan volume BBM bersubsidi dipastikan tidak membebani anggaran negara. Pasalnya, sepanjang tahun 2010 realisasi harga ICP dibawah 80 dolar AS per barel. Meski demikian, langkah antisipasi tetap perlu dilakukan. Untuk itulah pemerintah segera melakukan program pembatasan distribusi BBM bersubsidi. Program yang telah mendapat persetujuan DPR ini rencananya akan dimulai bulan April 2011.Sepanjang tahun 2010, masih banyak ragam aktivitas sub sektor migas yang dilakukan. Upaya menarik investor hulu migas terus dilakukan. Sejumlah lelang Wilayah Kerja Migas telah dilakukan. Sedang disi hilir, upaya konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg serta pengembangan jaringan gas kota juga terus dilakukan. Kaledioskop Migas 2010 menampilkan kembali momentum penting kegiatan Migas selama 2010.Januari 23-01-2010 : Sebanyak 12.300 SmartCard BBM bersubsidi telah didistribusikan kepada masyarakat di Bintan. Pembagian ini merupakan salah satu uji coba penerapan distribusi BBM bersubsidi secara tertutup.22-01-2010 : BPH Migas melakukan sosialisasi penerapan BBM bersubsidi secara tertutup di Bintan, Kepulauan Riau. Sosialisasi dilakukan terkait dengan rencana uji coba penerapan distribusi BBM bersubsidi secara tertutup.18-01-2010 : Dirjen Migas Evita H Legowo mencanangkan flare gas atau gas suar pada kegiatan hulu migas akan tidak ada lagi pada tahun 2025. Target ini sebagai bentuk mendorong kegiatan hulu migas yang ramah lingkungan.Februari 27-02-2010 : Menteri ESDM mengeluarkan Keputusan Menteri ESDM nomor 0225K/MEM/2010 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional tahun 2010-2025. Rencana induk ini terdiri Peta Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi, Ruas Dedicated Hulu, Ruas Dedicated Hilir, Ruas Kepentingan Sendiri dan Wilayah Distribusi Gas Kota serta Matriks Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi, Ruas Dedicated Hulu, Ruas Dedicated Hilir, Ruas Kepentingan Sendiri dan Wilayah Distribusi Gas Kota.Maret 19-03-2010 : Menteri ESDM Darwin Z Saleh mengungkapkan bahwa program pengembangan jaringan gas kota bisa menghemat anggaran subsidi sebesar Rp 1 triliun. Untuk itulah pemerintah bertekad akan terus melakukan program gas kota ini.April 20-04-2010 : PT Pertamina EP menemukan cadangan migas di desa Jati Munggul, Cikidung. Indramayu. Cadangan migas yang ditemukan pada sumur Akasia Bagus ini memiliki kemampuan produksi mencapai 8,6 juta kaki kubik per hari gas bumi dan 180 barel per hari kondensat.18-04-2010 : Transaksi pembayaran kontrak pengadaan jasa dan barang yang dilakukan KKKS pada perbankan nasional mengalami peningkatan tajam sejak April 2009. Hingga April 2010 nilai transaksi mencapai sekitar Rp 45 triliun.10-04-2010 : Sebanyak 11 WK yang ditawarkan melalui penawaran langsung (joint study) dalam tender Migas putara II tahun 2009 diminati investor. Menurut Dirjen Migas Evita H Legowo, kondisi ini menunjukan bahwa iklim investasi migas di Indonesia sangat menarik investor.Mei 27-05-2010 : Dirjen Migas Evita H Legowo mengungkapkan bahwa kendaraan umum akan tetap dijamin untuk mendapatkan BBM bersubsidi. Penegasan ini dikemukakan terkait dengan rencana pemberlakukan program pembatasan BBM bersubsidi.19-05-2010 : Delapan kontrak penjualan gas domestik senilai Rp 8,5 triliun ditandatangani. Nilai sebesar itu untuk volume penjualan sebesar 177.573 miliar British Thermal Unit. Penandatanganan bersamaan dengan berlangsungnya pameran dan konvensi IPA ke 34. 06-05-2010 : Pemerintah memberikan insentif fiskal untuk kegiatan hulu migas. Ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.011/2010 ini berupa PPN terutang atas impor barang yang dipergunakan untuk kegiatan usaha hulu eksplorasi migas serta panas bumi ditanggung pemerintah. Juni10-06-2010 : Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh membuka acara The 3rd International Indonesia Pipeline Conference & Exhibition di Jakarta. Kegiatan pameran dan konferensi mengenai pembangunan infrastruktur gas ini diikuti oleh sejumlah perusahaan dan pembicara tingkat internasional.08-06-2010 : Komisi VII DPR RI Minta Pemerintah Lakukan Investigasi Ledakan Tabung LPG 3 Kg. Langkah ini ditujukan agar kecelakaan akibat ledakan pada pemakaian tabung LPG 3 Kg bisa dihilangkan.Juli26-07-2010 : Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM menandatangani kerjasama pengembangan 5 sumur Coal Bed Methane (CBM) di WK Rambutan, Sumatera Selatan. Kerjasama dilakukan dengan PT Medco E&P Indonesia.06-07-2010 : Sejumlah investor, Menurut Direktur Pembinaan Hulu Migas Edy Hermantoro, menyatakan minat untuk mengembangkan potensi shale gas yang terletak di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Shale gas adalah gas yang berada di serpihan batuan shale atau tempat terbentuknya gas bumi.Agustus28-08-2010 : Dirjen Migas Evita H Legowo mengungkapkan tender 18 WK Migas putaran I 2010 diminati oleh banyak investor. Banyak calon investor yang telah membeli dokumen untuk mengikuti tender 12 WK yang ditawarkan secara reguler dan 6 WK yang ditawarkan secara langsung.01-08-2010 : PT Pertamina menarik 1 juta tabng LPG 3 Kg yang dinilai tidak memenuhi Standart Nasional Indonesia (SNI). Penarikan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan bagi para pengguna atau konsumen tabung LPG 3 Kg dalam program konversi energi.September03-09-2010 : Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM menyepakati asumsi ICP sebesar 80 dolar AS per barel dan lifting minyak bumi sebesar 970 barel per hari untuk penyusunan Rancangan Undang-Undang APBN 2011.03-09-2010 : Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh membagikan rubberseal berwarna oranye untuk tabung LPG 3 Kg. Kegiatan resosialisasi penggunaan LPG 3 Kg secara aman dan benar ini dilakukan di Pakem, Sleman, Yogyakarta.Oktober28-10-2010 : Pemerintah menyetujui perpanjangan Kontrak Kerjasama untuk 4 WK Migas yang segera berakhir masa berlakunya. Ke empat WK Migas ini adalah Blok South Sumatera, Blok A Aceh, Blok Bawean dan Blok Madura Strait. November30-11-2010 : Pemerintah menawarkan 12 Wilayah Kerja (WK) Coal Bed Methane (CBM). Sebanyak 5 WK ditawarkan melalui penawaran langsung. Sedang sisanya sebanyak 7 WK ditawarkan melalui penawaran reguler.29-11-2010 : Pengembangan Blok Natuna D Alpha sudah rampung 90 persen. Pemerintah dan PT Pertamina menegaskan kontrak blok yang mengandung cadangan gas bumi sangat besar namun mengandung 70 persen CO2 itu sudah bisa dilakukan penandatanganan kontrak.27-11-2010 : Pemerintah melakukan Penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas Putara II tahun 2010. Sebanyak 24 blok yang ditawarkan. Terdiri dari 17 WK ditawarkan melalui tender sedang sisanya sebanyak 7 WK ditawarkan melalui penawaran langsung. 04-11-2010 : PT Pertamina EP menandatangani perjanjian untuk memproduksi minyak mentah pada 74 sumur tua. Kontrak dilakukan anak perusahaan PT Pertamina ini dengan PT Sarana Patra Jateng dan PT Blora Patra Energi. Desember20-12-2010 : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2010 tentang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan Dan Perlakuan Pajak Penghasilan Di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.15-12-2010 : Komisi VII DPR RI-Pemerintah menyepakati pemberlakukan program pembatasan BBM bersubsidi mulai April 2010. Pembatasan BBM bersubsidi akan diberlakukan terhadap kendaraan atau mobil pribadi.09-12-2010 : Komisi VII DPR-RI menyetujui penambahan kuota BBM bersubsidi sebesar 1,87 juta Kilo Liter. Tambahan kuota diperlukan mengingat kuota sebesar 36,5 juta KL dalam APBN sudah terserap oleh masyarakat.(AR)

Bagikan Ini!