Kilas Balik ESDM 2007 dan Target 2008

Jumat, 28 Desember 2007 - Dibaca 4393 kali

1. Produksi Energi Indonesia

Produksi energi Indonesia tahun 2007 yang mencakup batubara, gas bumi, dan minyak bumi secara keseluruhan melampaui target produksi sebesar 7.000 BOEPD, sementara target produksi energi tahun 2007 adalah 4.300 juta BOEPD dan realisasi tahun 2007 diperkirakan sebesar 4.307 juta BOEPD.

Target produksi energi tahun 2008 ditetapkan sebesar 4,618 juta BOEPD, atau naik 7,2 % dengan rincian target produksi batubara sebesar 2,415 juta BOEPD, gas bumi sebesar 1,041 juta BOEPD, dan minyak bumi sebesar 1,034 juta BOEPD.

Sementara itu, kenaikan produksi energi secara signifikan akan terjadi tahun 2009 dimana minyak bumi dari blok Cepu mulai diproduksi, gas dari lapangan Tangguh dan Sumatera Selatan, serta listrik dari program pembangunan PLTU 10.000 MW mulai dihasilkan.

2. Investasi Sektor Energi

Total investasi yang ditanamkan pada tahun 2007 sebesar US$ 18.405,96 juta dari total komitmen investasi sebesar US$ 47,11 miliar. Komitmen ini berasal dari berbagai kegiatan sejak awal tahun 2007 sampai dengan komitmen tanggal 11 Desember 2007 untuk membangun 4 proyek panas bumi dan 3 proyek CDM panas bumi. Sedang proyeksi investasi pada tahun 2008 sebesar US$ 25.000,58 juta.

3. Penerimaan Negara

Penerimaan negara dari sektor ESDM tahun 2007 sebagaimana tertuang dalam APBN-P adalah sebesar Rp. 182.315,69 Miliar. Perkiraan realisasi akan mencapai lebih dari Rp. 214 miliar yang terdiri dari a) penerimaan perpajakan sebesar Rp. 67.075,29 Miliar, b) penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp. 138.574.15 Miliar, dan c) penerimaan lain-lain sebesar Rp. 8.534,87 Miliar.

Penerimaan negara tersebut berasal dari perkiraan realisasi minyak bumi sebesar Rp. 112.150,88 Miliar, disusul oleh gas bumi sebesar Rp. 61.346,52 Miliar, pertambangan umum sebesar Rp. 32.152,04 Miliar, dan penerimaan lain-lain sebesar Rp. 8.534,87 Miliar.

Penerimaan sektor ESDM dalam RAPBN 2008 ditetapkan sebesar Rp. 199,479.23 miliar yang terdiri dari a) penerimaan perpajakan sebesar Rp. 66,118.14 Miliar, b) penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp. 125,822.79 Miliar, dan c) penerimaan lain-lain sebesar Rp. 7,538.30 Miliar.

Penerimaan tersebut dihitung berdasarkan nilai rata-rata ICP sebesar US$ 60 / barel, kurs untuk 1 US$ = Rp. 9.050,00 dan produksi minyak rata-rata sebesar 950 ribu barrel / hari.

4. Subsidi

Subsidi listrik dan BBM / LPG tahun 2007 pada APBN-P ditetapkan sebesar Rp. 88,04 Triliun, dengan distribusi masing-masing Rp. 32,44 Triliun untuk subsidi listrik dan Rp. 55,60 Triliun untuk Subsidi BBM / LPG. Sedang perkiraan realisasi subsidi tahun 2007 adalah sebesar Rp. 131,60 Triliun dengan rincian untuk listrik adalah sebesar Rp. 43,40 Triliun, dan untuk BBM/LPG sebesar Rp. 88,20 Triliun. Sedang listrik tahun 2008 adalah sebesar Rp. 31,58 Triliun, dan subsidi BBM/LPG sebesar Rp. 45,81 Triliun. Total subsidi tahun 2008 adalah sebesar Rp. 78,39 Triliun.

5. Belanja DESDM

Belanja DESDM tahun 2008 didominasi oleh belanja untuk keperluan infrastruktur ketenagalistrikan sebesar 49%, disusul dengan belanja keperluan pertambangan migas dan menerbapabum sebesar 30 %, belanja untuk keperluan operasional DESDM sebesar 16% dari total anggaran. Sedang sisanya sebesar 3 % untuk belanja infrastruktur energi dan 2% untuk belanja kegiatan pendukung kebijakan energi dan ketenagalistrikan.

Bagikan Ini!