Memasuki Era `Grid Edge` Listrik Indonesia

Minggu, 11 Maret 2018 - Dibaca 2058 kali

JAKARTA - Pentingnya listrik bagi kehidupan menjadi primadona perbincangan sepanjang masa terlebih pada saat dimana hampir seluruh aspek kehidupan manusia tak terpisahkan dari energi yang satu ini.

Guna memenuhi kebutuhan listrik nasional, Pemerintah pun menargetkan rasio elektrifikasi akan mencapai lebih dari 99 persen pada akhir 2019. Pemerintah bersama PLN juga berkomitmen untuk menerangi sekitar 400 ribu rumah di daerah sangat terpencil.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengungkapkan optimisme Pemerintah tersebut dalam diskusi Energy Talk: Mendongkrak Rasio Elektrifikasi di Jakarta, Selasa (6/3). "Tahun ini targetnya 97,5%, saya yakin kalau speed manajemen PLN tetap gini mestinya lebih dari 97,5%. Karena targetnya kita coba revisi di akhir 2019 menjadi 99,9%," tutur Jonan.

Optimisme senada juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Andy Noorsaman Sommeng. Pada kesempatan tersebut ia juga menyatakan kehadiran listrik saat ini telah membawa peradaban manusia memasuki era 'Grid Edge'.

"Kenapa listrik sekarang menjadi primadona? Karena sekarang ini kita masuk ke dalam era yang disebut `Grid Edge`," ujar Andy.

Menurut Andy, ada 3 (tiga) kecenderungan yang menjadi pembeda dalam pengelolaan ketenagalistrikan di era `Grid Edge` dibandingkan masa-masa yang lain. Ketiga hal tersebut adalah elektrifikasi, digitalisasi dan desentralisasi.

Elektrifikasi , imbuh Andy, mampu menggerakkan roda perekonomian di masa mendatang. Sementara digitalisasi akan memunculkan smart grid, membuat lebih efisien pembangkit dan mengukur losses lebih tepat sehingga keterjangkauan bisa tercapai.

Terakhir desentralisasi akan mengubah struktur tetap antara konsumen dan produsen. "Ke depan akan sulit membedakan mana konsumen dan produsen," jelas Andy.

Andy juga menekankan tugas penting Pemerintah c.q Kementerian ESDM yang mengusung konsep #EnergiBerkeadilan dalam pengelolaan energi nasional. Tidak hanya sekedar pemenuhan kebutuhan energi, konsep tersebut mengutamakan 3 hal mendasar dalam menjamin ketersedian listrik, yaitu equity (keadilan), sustainability (keberlanjutan) dan security (ketahanan). (NA)


Bagikan Ini!