Menteri ESDM Resmikan Tujuh Proyek Kelistrikan di Sulawesi Utara

Kamis, 7 Maret 2013 - Dibaca 3867 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 12/HUMAS KESDM/2013
Tanggal: 7 Maret 2013

MENTERI ESDM RESMIKAN BEROPERASINYA TUJUH PROYEK KELISTRIKAN DI SULAWESI
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik hari Kamis (7/3), meresmikan beroperasinya 7 (tujuh) proyek pembangkit listrik di Sulawesi, yaitu PLTU Amurang (2x25 MW), PLTU Kendari Unit 2 (10 MW), PLTP Lahendong IV (20 MW), PLTMH Tomini II (2x1 MW), PLTS Miangas (85 kWp), PLTS Bunaken (335 kWp), serta PLTS Marampit (125 kWp). Peresmian proyek-proyek pembangkit ini merupakan perwujudan komitmen Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi listrik nasional yang semakin meningkat pertumbuhannya dari tahun ke tahun, di samping itu juga terus mendorong pemanfaatan energi terbarukan terutama energi panas bumi dan surya untuk pembangkit tenaga listrik.

Saat ini energi listrik mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari dan memiliki peran penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi baik regional maupun nasional.

Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kebutuhan listrik mempunyai hubungan timbal balik, pertumbuhan listrik akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong pertumbuhan kebutuhan listrik. Hal tersebut menjadi tantangan bagi sektor ketenagalistrikan untuk terus meningkatkan supply guna memenuhi demand yang terus meningkat seiring dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan tag line Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yaitu "Energi dan Sumber Daya Mineral Untuk Kesejahteraan Rakyat".

Dalam rangka mengimbangi pertumbuhan permintaan pasokan listrik yang tinggi maka harus diikuti oleh penambahan kapasitas pembangkit. Untuk itu Pemerintah telah melaunching suatu program terobosan (breakthrough) yang dinamakan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Mengingat hal tersebut di atas, maka pada hari ini sektor ketenagalistrikan telah memberikan kontribusi dalam penyediaan infrastruktur tenaga listrik khususnya di Koridor Sulawesi.
PLTU 2 Sulut - Amurang dengan kapasitas 2x25 MW, akan berkontribusi dalam mengurangi konsumsi BBM di sistem Sulawesi Bagian Utara serta memberikan penghematan biaya bahan bakar sekitar Rp. 854 miliar per tahun.

PLTU Kendari Unit 2 dengan kapasitas 10 MW, di mana penyelesaian proyek ini telah berhasil mengurangi konsumsi BBM di Desa Nii Tanasa, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara serta memberikan penghematan biaya bahan bakar sekitar Rp. 482 miliar per tahun dan nantinya akan terhubung dengan Sistem Kendari melalui jaringan 150 kV pada tahun ini.

PLTP Lahendong IV dengan kapasitas 20 MW dengan produsen uap PT Pertamina Geothermal Energy merupakan pengembangan pemanfaatan panas bumi di Provinsi Sulawesi Utara, di mana sebelumnya telah beroperasi 3 (tiga) unit PLTP Lahendong dengan kapasitas masing-masing 20 MW. Hal ini menunjukkan komitmen untuk mengurangi penggunaan BBM dan mendorong pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi pembangkit. Dengan beroperasinya PLTP Lahendong IV yang telah terhubung ke Sistem Minahasa 150 kV ini memberikan penghematan biaya bahan bakar sekitar Rp 840 milyar per tahun.

PLTMH Tomini dengan kapasitas 2x1 MW bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Tomini dan sekitarnya di Provinsi Sulawesi Tengah. Produksi listrik dari PLTMH Tomini II ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan ketersediaan energi listrik, dan air yang digunakan untuk menggerakkan turbin juga tetap dapat digunakan untuk pertanian. Dengan beroperasinya PLTMH Tomini II ini yang terhubung dengan jaringan distribusi 20 kV memberikan penghematan biaya bahan bakar sekitar Rp 61 milyar per tahun.

Sebagai komitmen Pemerintah dan PT PLN (Persero) dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di pulau-pulau terluar daerah perbatasan serta daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan listrik, maka Pemerintah dan PT PLN (Persero) telah mengalokasikan dana dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan beberapa di antaranya diresmikan pada hari ini, yaitu PLTS Miangas (85 kWp), PLTS Bunaken (335 kWp), dan PLTS Marampit (125 kWp).

PLTS Miangas dengan kapasitas 85 kWp bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Desa Miangas, Kecamatan Khusus Miangas, Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Dengan beroperasinya PLTS Miangas ini memberikan penghematan biaya bahan bakar sekitar Rp 985 juta per tahun.

PLTS Bunaken dengan kapasitas 335 kWp bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Desa Bunaken, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Dengan beroperasinya PLTS Bunaken ini memberikan penghematan biaya bahan bakar sekitar Rp 2,1 milyar per tahun.

PLTS Marampit dengan kapasitas 125 kWp bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Desa Marampit, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Dengan beroperasinya PLTS Marampit ini memberikan penghematan biaya bahan bakar sekitar Rp 722 juta per tahun.

Prestasi ini diharapkan menjadi contoh bagi proyek-proyek pembangkit lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia, karena selain memberikan tambahan kapasitas, pembangkit berbahan bakar non-BBM akan memberikan penghematan komponen biaya bahan bakar secara keseluruhan yang cukup signifikan di Sulawesi.

Plh. Kepala Biro Hukum dan Humas

Agus Salim

Bagikan Ini!