NTB Atasi Defisit Listrik dengan Energi Baru/Terbarukan

Jumat, 1 Mei 2009 - Dibaca 5543 kali

LOMBOK BARAT. Berdasarkan pertimbangan strategis dan pemerataan pembangunan yang diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi seiring dengan kebijaksanaan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menunjang pengembangan industri dan pariwisata, maka keandalan pasokan tenaga listrik menjadi faktor esensial di NTB. Namun, terbatasnya pasokan listrik di NTB menyebabkan PLN terpaksa melakukan pemadaman bergilir yang mengakibatkan terganggunya kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya."Untuk menyiasati defisit listrik yang terjadi, Pemerintah berusaha mengoptimalkan potensi sumber-sumber energi baru/terbarukan yang melimpah di NTB meliputi tenaga air, surya, angin, dan panas bumi," ujar Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Madji saat memberikan sambutan dalam acara Ground Breaking PLTU Taman Jeranjang Lombok, NTB (30/4). Gubernur NTB menyebutkan, potensi panas bumi NTB diantaranya terdapat pada WKP Panas Bumi Dompu sebesar 70 MW dan WKP Sembalun 69 MW. Sementara itu, potensi energi baru/terbarukan yang telah dikembangkan hingga saat ini meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebanyak 7733 unit , Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 12 unit, dan Pembangkit Listrik Tenaga Aki 465 unit. Pemerintah Daerah NTB juga telah merencanakan mengembangkan Desa Mandiri Energi (DME) di 9 desa. DME yang dikembangkan berbasis mikro hidro, BBN jarak pagar, dan energi terbarukan lain sesuai potensi masing-masing daerah untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh wilayah NTB. "Dengan program pembangunan sistem ketenagalistrikan melalui kerjasama berbagai pihak diharapkan suplai listrik di NTB akan semakin baik dan tidak ada lagi pemadaman bergilir pada masa yang akan datang," kata Gubernur NTB Muhammad Zainul Madji.

Bagikan Ini!