Peningkatan Kualitas Batubara Melalui Proses UBC

Kamis, 25 Desember 2008 - Dibaca 8289 kali

JAKARTA. Batubara peringkat rendah Indonesia pada umumnya mengandung kadar air sekitar 20% hingga 40%, sehingga menyebabkan tingginya biaya penanganan dan transportasi serta rendahnya nilai kalori. Dibalik kekurangan ini, batubara tersebut memiliki kelebihan berupa rendahnya kadar abu dan sulfur. Selain itu, dekatnya lokasi endapan batubara dengan permukaan menyebabkan rendahnya biaya produksi.

Peningkatan kualitas batubara peringkat rendah tersebut dapat dilakukan melalui proses Upgraded Brown Coal (UBC), yakni sebuah proses yang dapat menurunkan kadar air dalam batubara. Proses ini merupakan pengembangan dari pengolahan awal batubara untuk proses pencairan batubara, sehingga dapat menghasilkan batubara bersih dengan kalori tinggi, kadar air, dan polusi yang rendah. Peningkatan kualitas ini akan menghemat biaya instalasi peralatan pencegah polusi pada PLTU dan industri lainnya yang terbiasa menggunakan batubara berkalori tinggi/menengah.

Pabrik UBC dengan kapasitas 600 ton/hari dibangun di Satui, Kalimantan Selatan, berdasarkan perjanjian kerjasama antara Japan Coal Energy Centre (JCOAL) dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebuah pabrik batubara berskala pilot di Palimanan, Jawa Barat dengan kapasitas 5 ton/hari telah berhasil dikembangkan dan dioperasikan. Pabrik ini mampu meningkatkan kalori batubara dari < 5.000 kal/g menjadi 6.200-6.800 kal/g.

Proses UBC dilakukan dengan mencampur batubara dengan minyak tanah dan aditif untuk menjaga agar air yang telah keluar tidak terserap kembali. Slurry ditransfer ke tempat pengeringan setelah sebelumnya dilakukan proses penguapan melalui pemanasan. Minyak tanah dan uap air yang keluar dari batubara dipisah dengan menggunakan alat pemisah gas-cairan. Uap yang telah dipisahkan dimanfaatkan sebagai sumber panas untuk evaporator sedang minyak tanah digunakan untuk proses berikutnya. Serbuk UBC selanjutnya dibuat menjadi briket batubara dengan menggunakan mesin briket tanpa penambahan bahan pengikat.

Mengingat proses UBC dilakukan pada temperatur dan tekanan (140? dan 0.3 Mpa) yang lebih rendah dibanding proses upgrading lainnya, maka biaya investasi untuk peralatan dan proses pada pabrik skala komersial menjadi lebih murah. Selain itu, rendahnya temperatur dan tekanan selama proses UBC akan meminimalisir terjadinya proses kimia sehingga mengurangi polusi akibat buangan air dan udara.

Bagikan Ini!