Peta dan Tabel Potensi Gerakan Tanah Bulan Januari 2009

Minggu, 28 Desember 2008 - Dibaca 4715 kali

BANDUNG. Musim hujan yang kembali melanda berbagai wilayah Indonesia, memungkinkan terjadinya gerakan tanah. Sehubungan dengan itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG), Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan prakiraan lokasi wilayah berpotensi terjadinya gerakan tanah.

Wilayah berpotensi terjadinya gerakan tanah tersebut meliputi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Bali, NTB, NTT, Kalimantan timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Prop. Irian Jaya, Irian Jaya Barat dan Irian Jaya Tengah. Masyarakat yang berada pada wilayah-wilayah tersebut hendaknya mewaspadai terjadinya gerakan tanah.

Gerakan tanah (tanah longsor) adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Air hujan akan meresap ke dalam tanah dan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin.

Pada musim hujan, tanah tersebut berpotensi terjadi gerakan tanah (longsor) khususnya pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal. Kemungkinan terjadinya gerakan tanah longsor akan semakin besar jika pada areal perbukitan tersebut tidak terdapat tanaman keras yang berakar kuat dan dalam.

No
Peta Potensi Gerakan Tanah Januari 2009
1 Sumatera
2 Jawa
3 Bali, NTB,NTT
4 Kalimantan
5 Maluku
6 Irian Jaya, Irian Jaya Barat,Irian Jaya Tengah

Bagikan Ini!