Status G. Dieng Ditingkatkan Menjadi Waspada

Sabtu, 17 Januari 2009 - Dibaca 4138 kali

BANDUNG. Berdasarkan hasil pemantauan dan analisis data pemantauan terhitung mulai tanggal 15 Januari 2009 pukul 18:00 WIB, status kegiatan G. Dieng dinaikan dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II) dan apabila aktivitas kembali meningkat/menurun, maka status G. Dieng akan dievaluasi kembali.Terjadi 2 kali erupsi freatik di G. Dieng (Kawah Sibanteng) pada 15 Januari 2009, pukul 08.00 WIB dan 08.30 WIB, namun erupsi ini hanya berlangsung sesaat. Lubang erupsi berdiameter lebih kurang 50 meter, sebaran material erupsi mencapai radius 50 meter yang melanda lahan perhutani. Gempa tidak terekam di seismograf dikarenakan jarak antara seismograf dan lokasi kejadian semburan lebih kurang 7.5 Km. Menurut Tim Tanggap Darurat, Badan Geologi yang melakukan penyelidikan dilokasi, aktivitas erupsi Freatik G. Dieng tidak membahayakan masyarakat sekitarnya karena selain jauh dari pemukiman dan tidak terdeteksi adanya peningkatan konsentrasi gas beracun di lokasi erupsi dan sekitarnya.

Komplek Dieng termasuk dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, dan Batang, Provinsi Jawa Tengah. Posisi geografinya terletak pada 7? 12c Lintang Selatan, dan 109? 54c Bujur Timur, dengan ketinggian +- 2565 m di atas permukaan laut (G. Prahu).Sebagian besar erupsi di kompleks Dieng adalah erupsi freatik. Salah satu kawah paling aktif di kompleks ini adalah Kawah Sileri. Erupsi freatik terakhir yang berlangsung pada Kawah tersebut tercatat pada bulan Juli 2003. Selain erupsi freatik pemunculan gas beracun merupakan bahaya utama bagi penduduk yang bermukim di Komplek Dieng seperti yang pernah terjadi pada tanggal 20 Pebruari 1979. Ketika itu gas beracun yang muncul tiba-tiba dari kawah Timbang yang dipicu oleh erupsi vulkanik yang terjadi di Kawah Sinila menewaskan 149 jiwa penduduk.

Bagikan Ini!