Tasikmalaya Rawan Krisis Air Bersih, KESDM Kembali Beri Bantuan Air Bersih

Jumat, 6 April 2018 - Dibaca 2017 kali

TASIKMALAYA - Wakil Bupati Tasikmalaya, Ade Sugiharto meminta kepada Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan dapat memberikan tambahan bantuan sarana air bersih berupa sumur bor, karena menurut Ade, masyarakat Tasikmalaya saat ini masih kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-harinya. Melalui Badan Geologi, Kementerian ESDM tahun 2017 lalu telah memberikan bantuan sumur bor sebanyak 3 unit.

Kota Tasikmalaya merupakan salah satu wilayah rawan air bersih, masyarakat sangat kesulitan medapat air bersih apalagi jika musim kemarau sedang terjadi, masyarakat harus berjalan sekitar 2 Km atau membuat sumur galian disawah untuk mendapatkan air.

Untuk memudahkan masyarakat kota/kabupaten Tasikmalaya mendapatkan air bersih, Badan Geologi, Kementerian ESDM akan membangun sarana air bersih menggunakan sumur bor.

"Tahun depan untuk kota Tasikmalaya akan dibangun 2 unit sumur bor, Kabupaten Tasikmalaya ada 2, tetapi kalau Bapak Bupati mau mengatakan perlu tambahan lagi juga boleh selama itu relevan maka akan kita kerjakan,"ujar Jonan usai meresmikan 24 Unit Sarana Air Bersih Melalui Sumur Bor di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya hari ini, Kamis (5/4).
.
"Pemerintah membangun sarana air bersih menggunakan sumur bor diseluruh wilayah nusantara yang memang kekurangan dan kesulitan mendapatkan air bersih", sambung Jonan.

Sejak 2005 - 2017 Badan Geologi, Kementerian ESDM telah membangun sarana air bersih melalui sumur bor di daerah sulit air di Jawa Barat termasuk di Tasikmalaya sebanyak 183 unit sumur dari 1.782 sumur bor yang dibangun di seluruh wilayah Indonesia.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto menyambut gembira bantuan sarana air bersih bagi masyarakatnya, menurut Ade keberadaan sumur bor itu memudahkan masyarakat mendapatkan akses air bersih.

"Saya ucapkan termina kasih kepada Pak Menteri, pada hari ini kami menerima anugerah 3 sumur bor inshaa Allah sangat bermanfaat, karena kita baru mampu memberikan masyarakat Tasikmalaya pelayanan air bersih sekitar 75%, lebih tepatnya 75,8"ujar Ade.

Secara umum wilayah Tasikmalaya merupakan wilayah yang sulit air karena topologi wilayah Tasikmalaya berupa pegunungan. "Kami banggakan bantuan dari pemerintah pusat ini, karena topografi kami yang kadang-kadang Susah air. 26% masyarakat Tasikmalaya mesih menggunakan air yang tidak bersih. Pemerintah Daerah masih belum mampu menyediakan air bersih sesuai standar national pemenuhan air bersih bagi masyarakat", tambah Ade.

Mengingat wilayah di Provinsi Jawa Barat ini masih terdapat lokasi yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih, maka Kementerian ESDM pada tahun 2018 akan tetap mengalokasikan program kegiatan pengeboran air tanah di wilayah yang mempunyai potensi untuk dilakukan pengembangan pemanfaatan air tanah sesuai dengan kondisi geologinya. (SF)

Bagikan Ini!