Tembusan Gas Di Desa Kasano, Sulawesi Barat Tidak Berbahaya

Minggu, 4 Juli 2010 - Dibaca 3184 kali

BANDUNG. Tembusan gas yang muncul di Dusun Lambara dan Dusun Salukaili di Desa Kasano, Kecamatan Baras, Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat tidak berbahaya, demikian diutarakan Kepala Pusat Vulakanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) Surono. Masyarakat terutama yang berada di sekitar pemunculan tembusan gas tetap tenang dan tidak perlu melakukan pengungsian.Titik-titik tembusan gas bercampur air muncul di Dusun Lambara terdapat 8 kelompok tembusan gas, sedangkan di Dusun Salukaili terdapat 4 kelompok tembusan gas. PVG telah menurunkan Tim Tanggap Darurat untuk melakukan penyelidikan terkait hal tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan visual yang dilakukan memperlihatkan semua titik tembusan gas tersebut memiliki tekanan emisi gas sangat lemah. Tidak adanya debit air di titik tembusan gas mengindikasikan tidak ada suplai air atau fluida dari bawah permukaan. Suplai hanya berupa gas terutama gas metan. Semua air di lokasi titik tembusan memiliki keasaman (pH) netral sehingga air relatif tidak terpengaruh dan tidak terkontaminasi oleh gas.Semua titik tembusan gas tersebut muncul di daerah rawa dan relatif tidak jauh dari pantai. Ikan yang ada dalam empang terlihat tetap hidup meskipun terdapat tembusan gas di dalamnya, semua titik tembusan memiliki tekanan emisi gas sangat lemah yang terindikasi dari tidak terdengarnya suara blezer dari gas dan tinggi semburan air di titik tembusan maksimum hanya sekitar 20 cm itupun hanya di satu titik sedangkan di titik-titik lainnya hanya berupa bualan (bubble). Di lokasi titik tembusan umumnya tidak tercium bau gas sulfur dan bau gas menyengat. "Bau gas sulfur hanya tercium di dua titik lokasi namun hanya tercium sangat tipis", ujarnya.Berdasarkan hasil pengukuran gas dengan alat detektor Drager Xam-7000 di semua titik (total 12 titik) yang ada di Desa Kasano adalah sebagai berikut: pada posisi tepat di pusat tembusan gas umumnya hanya terdeteksi gas metan (CH4). Kandungan gas metan di semua titik bervariasi dari nol sampai lebih dari 100% LEL, gas sulfur dioksida (SO2) terdeteksi hanya di dua titik tembusan dengan nilai sangat kecil yaitu maksimum hanya 0,8 dan 1,0 ppm, sedangkan gas-gas lainnya (CO2, CO, dan H2S) semuanya bernilai nol. pada radius 1 meter dari pusat tembusan, semua gas sudah bernilai nol.Terdapat satu titik tembusan gas yang memiliki air bersuhu hangat yaitu titik yang terdapat pada koordinat 01,54265oLS dan 119,33999oBT dengan temperatur air 36,7oC dengan pH 7,15. Ini merupakan titik tembusan yang pernah terbakar saat pertama kali diketahui muncul. Air pada titik-titik tembusan lainnya semua bersuhu normal antara 25,0 - 28,9oC dengan pH netral antara 6,71 - 7,94 dan suhu udara antara 31,3 - 32,0oC. Sebagai pembanding, air sumur gali yang tidak terkontaminasi tembusan gas memiliki suhu air 28,6oC dengan pH 6,92.Berdasarkan hasil tersebut masyarakat Desa Kasano terutama yang berada di sekitar pemunculan tembusan gas tidak perlu kuatir dan diharap tetap tenang, tidak perlu ada pengungsian, tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan masyarakat setempat dapat tetap melakukan kegiatan sehari-hari sebagaimana biasanya,Namun demikian untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, Tim meminta masyarakat agar tidak menyalakan api di sekitar titik tembusan gas karena dapat menimbulkan kebakaran. Pengunjung juga tidak diperkenankan mendekati titik-titik tembusan gas karena rawan terperosok ke dalam lubang-lubang rekahan dan Demi keamanan dan keselamatan sebaiknya akses ke area titik tembusan gas di batasi dengan pagar pembatas. (SF)

Bagikan Ini!