The Tenth Indonesia-Japan Energy Round Table

Senin, 23 November 2009 - Dibaca 3797 kali
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIASIARAN PERSNOMOR: 78/HUMAS DESDM/2009Tanggal: 23 November 2009The Tenth Indonesia-Japan Energy Round Table
Pertemuan Indonesia-Japan Energy Round Table (IJERT) merupakan wadah kerjasama bilateral bidang Energi dan Sumber Daya Mineral antara RI-Jepang yang dilaksanakan setiap tahun dan diselenggarakan pertama kali pada tanggal 23 Mei 2000 di Jakarta. Maksud dan tujuan penyelenggaraan Pertemuan IJERT yaitu meningkatkan kerjasama ESDM kedua negara melalui tukar-menukar informasi, kebijakan, promosi dan investasi, temu usaha serta kerjasama lainnya di bidang kelitbangan dan kediklatan. IJERT ke-10 dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 23 November 2009, mulai pukul 08.00 - 19.30 WIB, bertempat di Hotel Intercontinental MidPlaza, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 10 - 11 Jakarta. Bapak Menteri ESDM dijadwalkan akan membuka dan memberikan arahan pada Pertemuan IJERT ke-10 dan dihadiri oleh Unit-unit Utama di lingkungan Departemen ESDM beserta BUMN Sektor ESDM (PT PERTAMINA, PT PLN, PT PGN dan PT BA). Sedangkan Unit-unit ekstern yang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini, antara lain DEPLU, BAPPENAS, BKPM dan beberapa perwakilan Dinas Pertambangan dan Energi, KADIN, serta Asosiasi Profesi di Sektor ESDM lainnya. Delegasi Pemerintah/Swasta Nasional Jepang yang telah dijadwalkan hadir dalam acara Pertemuan IJERT antara lain Duta Besar Jepang, Secretary General APEF, dan Director General for Natural Resources and Energy - ANRE (Agency of Natural Resources and Energy), METI (Ministry of Energy, Trade and Industry), NEDO (New Energy & Industrial Technology Development Organization) beserta para pelaku bisnis di Bidang ESDM Jepang, seperti INPEX, MITSUI & Co. Ltd., TEPCO, J-Power, dan Kyushu Electric Power Company serta para pemangku kepentingan lainnya.Topik pertemuan adalah tantangan energi untuk perubahan iklim dan pertumbuhan ekonomi dengan materi pembahasan yaitu :
  • Promosi kerjasama secara menguntungkan untuk penurunan emisi melalui alih teknologi, post kyoto mechanism dan konservasi energi;
  • Peningkatan hubungan minyak dan gas;
  • Pengembangan batubara ramah lingkungan dan strategi keekonomiannya;
  • Promosi investasi sektor pembangkit listrik ramah lingkungan dan pengembangannya di Indonesia;
Adapun hal-hal yang diharapkan dari pertemuan ini adalah sebagai berikut:
  • Pertumbuhan /peningkatan investasi sektor ESDM khususnya dari para investor Jepang
  • Peningkatan teknologi ramah lingkungan dalam industri ESDM
  • Munculnya kerjasama baru antara Indonsia dan Jepang khususnya proyek-proyek pengembangan energi ramah lingkungan di bidang migas, pembangkit listrik, energi baru dan terbarukan serta pengelolaan lingkungan yang berkaitan dengan industri ESDM.

Kepala Biro Hukum dan HumasSutisna Prawira

Bagikan Ini!