10 Pembangkit Raih Penghargaan Subroto 2021 Bidang K2

Rabu, 29 September 2021 - Dibaca 553 kali

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-76, Kementerian ESDM menyelenggarakan penganugerahan Penghargaan Subroto 2021 kepada para stakeholder yang turut berperan aktif membangun sektor energi dan mineral. Dari Bidang Keselamatan Ketenagalistrikan, 10 Pembangkit Listrik berhasil meraih penghargaan pada Penghargaan Subroto tahun 2021 ini.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif didampingi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana memberikan penganugerahan Penghargaan Subroto 2021 tersebut kepada para pemenang Bidang Keselamatan Ketenagalistrikan di Jakarta pada Selasa, (28/09).

"Hal ini untuk memberikan kita semangat bagi kita semua khususnya generasi-genarasi muda untuk berkontribusi yang lebih lagi bagi sektor energi," ujar Arifin.

10 Pembangkit Listrik yang memperoleh Penghargaan Subroto 2021 Bidang Keselamatan Ketenagalistrikan antara lain: PLTU Paiton 1&2, PLTU Tenayan, PLTU Belitung, PLTU Tidore, PLTGU Gresik, PLTGU Keramasan, PLTG Maleo, PLTA Cirata, PLTA Sutami, dan PLTA Tulungagung.

Arifin menyampaikan bahwa Rasio Elektrifikasi Indonesia saat ini telah mencapai 99,4% dan tahun depan ditargetkan seluruh rumah tangga sudah dialiri listrik 100%. Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan juga terus dipercepat untuk mencapai ketahanan dan kedaulatan energi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertambangan dan Energi 1978-1988 Subroto menyampaikan bahwa Indonesia yang saat ini sedang memasuki transisi energi menghadapi tiga tantangan yaitu target pengurangan emisi, pengurangan dampak kepada lingkungan, dan kecepatan dalam menggunakan sumber daya EBT untuk menggantikan fossil fuel.

"Bukan pekerjaan yang gampang, Kementerian ESDM menjadi pelopor dalam mengajak pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan perorangan untuk bisa menghadapi tantangan yang ada di depan kita terutama mengenai lingkungan," ujar Subroto.

Hampir seluruh Negara di dunia berkomitmen mengatasi perubahan iklim melalui Paris Agreement. Dalam roadmap net zero emission, Indonesia menargetkan 100% pembangkit EBT bisa terwujud lebih cepat dari 2060 yang diwujudkan dengan transisi energi menuju energi yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan rendah karbon.

Saat ini pemerintah sedang finalisasi regulasi terkait harga EBT agar lebih menarik bagi investor. Selain itu Peraturan Menteri ESDM terkait Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap juga siap untuk diimplimentasikan.

Pemerintah juga mendorong peran generasi muda untuk mempercepat EBT, antara lain melalui Program Patriot Energi, dan Gerakan Insiatif Listrik Tenaga Surya atau GERILYA. "Kami berharap para pelaku usaha energi juga semakin aktif mendukung program transisi energi menuju net zero emission dengan berbagai strategi. Transisi energi harus menjadi komitmen kita bersama," tutup Arifin.

Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian ESDM kepada para stakeholder yang berkontribusi dalam memajukan sektor ESDM. Tahun ini merupakan tahun keempat penyelenggaraan penghargaan yang diambil dari nama Prof Subroto selaku Menteri Pertambangan dan Energi periode 1978-1988. (U)