Ditjen Gatrik Gelar Alumni Talk Program Magang Mentari

Kamis, 13 April 2023 - Dibaca 287 kali

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan berkomitmen meningkatkan kompetensi pegawai, salah satunya melalui Program Magang. Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari pada acara Alumni Talk dengan tema "Program Magang Mentari", Kamis (13/04/2023) menyebutkan, salah satu program magang yang ia pantau betul adalah Program Magang merupakan kerja sama antara Kementerian ESDM dan lembaga bantuan Internasional MENTARI (UK-Indonesia Low Carbon Energy Partnership).

Ida mengapresiasi kegiatan Alumni Talk ini bertujuan untuk knowledge sharing atau berbagi pengetahuan dari pegawai Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan terkait hasil program studi lanjut atau program magang yang dilaksanakan oleh pegawai ia apresiasi.

"Kami berharap Forum Literasi Ketenagalistrikan ini dapat menjadi sarana belajar, menambah wawasan, serta peningkatan kemampuan public speaking pegawai Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan," ungkap Ida

Lebih lanjut Ida menjelaskan bahwa program magang ini dilaksanakan secara daring dengan formal learning yang dimulai sejak tanggal 10 November 2022 hingga 30 Januari 2023. Program magang ini diikuti sembilan perwakilan pegawai dari berbagai unit di lingkungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

"Acara Alumni Talk Program Magang Menteri ini diharapkan dapat menumbuhkan minat serta memotivasi kerja para pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) khususnya Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan guna mendukung tugas dan fungsi organisasi," kata Ida.

Alumni berbagi pengalaman

Narasumber pertama dalam diskusi ini adalah Perencana Ahli Muda Fadolly Ardin dengan materi paparan mengenai Renewable Energy Quota. Fadolly menyampaikan Program Mentari merupakan satu langkah maju dari pengembangan SDM ketenagalistrikan, kita sedang dibentuk untuk membuat kebijakan yang masif, dan itu berjenjang dengan program magang seperti ini,

"Program magang ini harus menjadi sesuatu yang terus berkembang di Kementerian ESDM, untuk menjadi modal penyusunan kebijakan di sektor energi," kata Fadolly.

Selanjutnya Inspektur Ketenagalistrikan Muda Andi Hanif menyampaikan materi paparan mengenai Technology Mapping on Electricity Sector. Andi menjelaskan terkait tantangan penggunaan baterai sebagai teknologi baru di sektor ketenagalistrikan.

"Kita harus cari jalan keluar kenapa baterai itu masih mahal dan kenapa baterai itu masih sulit di seratus persen lokal indonesia, harus kita selesaikan dan cari jalan keluarnya bersama. Dan banyak produsen baterai yang tidak yakin bahwa baterai yang mereka buat akan seratus persen bisa diserap oleh perusahaan," jelas Andi.

Narasumber ketiga Inspektur Ketenagalistrikan Madya Juniko Parlinggoman Parhusip dengan materi paparan mengenai New Paradigm Planning. Juniko menjelaskan konsep paradigma baru RUKN kedepan, pemerintah sebagai regulator hanya menyampaikan apa yang direncanakan untuk kelistrikan di Indonesia, kemudian PLN yang menjalankan tugas untuk memenuhi rancangan tersebut, agar data tersebut reliable yang dipakai oleh investor.

"RUKN perlu diubah, harus benar-benar ada rencana proyeknya 10 tahun ini, 10 tahun kedua boleh lah proyeksi, indikatif. Perubahan paradigma ini agar investor atau publik beracu pada data badan usaha, dan kedepan agar lebih percaya pada data milik pemerintah," ujar Juniko.

Ketiga narasumber dibantu oleh seluruh peserta magang yang menyampaikan pandangan sekaligus lesson learned atas pelaksanaan Program Magang Mentari yang mencakup kelebihan dan kekurangan, saran terhadap peserta magang berikutnya, masukan ke Mentari, manfaat magang bagi peserta serta bagaimana hal tersebut dapat diimplementasikan untuk mencapai tujuan organisasi.

"Kami berharap kegiatan sharing session seperti ini dapat diselenggarakan secara rutin, sehingga bisa menjadi jembatan komunikasi dan saling bertukar informasi terkait program-program strategis dan ujungnya dapat meningkatkan pelayanan publik di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan," tutup Ida. (AT)