Lampaui Target, Program BPBL 2023 Capai 105%

Kamis, 18 Januari 2024 - Dibaca 101 kali

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan memberikan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada rumah tangga (RT) tidak mampu yang belum memiliki listrik. Pada tahun 2023, program BPBL yang diberikan berhasil melampaui target yaitu sebanyak 131.600 sambungan RT dari target sebesar 125.000 RT.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu saat Konferensi Pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Subsektor Ketenagalistrikan dan EBTKE di Jakarta, Kamis (18/01/2024).

"Dari target 125.000 di 2023, kita dapat mencapai lebih dari 100% yaitu 105%. Itu diangka 131.600, ini karena ada sisa lelang di on top (ditambah-red) diatas 125.000. Kita bersyukur di bulan November (2023-red) sudah selesai semua, bisa lebih cepat," ungkap Jisman.

Lebih lanjut Jisman menjelaskan bahwa program BPBL diberikan kepada rumah tangga kurang mampu yang belum mempunyai listrik sendiri sedangkan di depan rumahnya sudah tersedia jaringan distribusi.

"Program ini sebenarnya diberikan kepada masyarakat yang belum mempunyai kWh tersendiri dan belum berlangganan dengan PLN, sementara jaringan distribusi sudah tersedia dirumahnya. Saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan primer, maka program ini menjadi sangat penting dan sangat diperlukan Masyarakat" kata Jisman.

Untuk tahun 2024, Jisman mengungkapkan bahwa program BPBL akan dilanjutkan diberikan kepada masyarakat yang memenuhi persyaratan menerima bantuan.

"Tahun ini (2024-red) kita ada di 80.000 dan angka yang sudah masuk ke kami (pengajuan-red) sekitar 200.000. Masih ada yang harus kita selesaikan untuk masyarakat yang belum mempunyai kWh tersendiri untuk berlangganan dengan PLN," kata Jisman.

Program Penyediaan Alat Memasak Listrik (AML)

Selain program BPBL, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan juga memberikan Alat Memasak Listrik (AML) kepada rumah tangga tidak mampu. Total penerima AML tahun anggaran 2023 adalah 342.621 penerima manfaat yang didistribusikan ke 36 provinsi.

Jisman kemudian menegaskan bahwa penyediaan AML ini bertujuan untuk mengurangi impor LPG khususnya LPG bersubsidi 3kg.

"Ini penting, kita informasikan AML ini untuk mengurangi impor LPG yang bersubsidi khususnya 3kg yang melon. Jadi nanti persyaratannya ada validasi kepala desa dan ada pernyataan menggunakan LPG 3kg, kalau teman-teman yang menggunakan LPG 12 kg belum menjadi sasaran," tegas Jisman.

Selain mengurangi subsidi LPG 3kg, penyediaan AML juga bertujuan untuk konversi ke energi yang lebih bersih dan peningkatan konsumsi listrik.

"Nah ini kalau sudah dijalankan kita mendapatkan satu clean cooking (energi bersih-red), peningkatan kWh penjualan dari PLN dan yang paling utama mengurangi impor LPG," tutup Jisman. (U)