Membuka Seremoni AMEM-41 & AEBF, Menteri ESDM Tekankan Interkonektivitas untuk Energi Berkelanjutan

Kamis, 24 Agustus 2023 - Dibaca 157 kali

Menteri Energi dan Sumber Saya Mineral Arifin Tasrif menekankan pentingnya interkonektivitas untuk energi berkelanjutan antarnegara ASEAN. Menurutnya tiga pilar energi ASEAN yaitu berkelanjutan, keamanan, dan interkonektivitas adalah kunci dalam mewujudkan keamanan energi berkelanjutan. Interkonektivitas menjadi agenda penting dalam Keketuaan Indonesia di ASEAN Ministers on Energy Meeting (41st AMEM) tahun 2023.

Pernyataan ini disampaikan Arifin pada sambutannya saat membuka Joint Opening Ceremony of the Forty First Asean Ministers on Energy Meeting (41st AMEM) & The ASEAN Energy Business Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/08/2023).

"Tagline energi ASEAN memuat tiga pilar energi, keberlanjutan, keamanan, dan interkonektivitas. Pilar-pilar ini mewakili tantangan utama kami mempercepat konektivitas energi untuk mencapai pertumbuhan ASEAN yang berkelanjutan," ujarnya.

Selanjutnya Arifin menjelaskan bahwa untuk mengupayakan interkonektivitas bidang energi di tingkat ASEAN, maka akan dilakukan interkonektivitas melalui Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP) dan ASEAN Power Grid (APG), serta komitmen antar pihak lainnya yang terlibat. Platform-platform ini nantinya diharapkan dapat mendukung menuju jalur energi berkelanjutan dan keamanan energi demi pertumbuhan ASEAN yang aman dan berkelanjutan.

"Untuk mewujudkan hal ini, kami akan meningkatkan interkonektivitas melalui Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP) dan ASEAN Power Grid (APG), serta komitmen antar pihak lainnya," kata Arifin.

Pada kesempatan ini Arifin juga menyambut Timor Leste sebagai anggota baru ASEAN.

"Timor Leste diharapkan dapat mempelajari kemajuan dan implementasi kerja sama energi di ASEAN melalui program-program dan pertemuan terkait," terangnya.

Di akhir sambutan, Arifin berharap AMEM-41 dan AEBF akan berkontribusi terhadap investasi dan kerja sama pada tiga pilar energi ASEAN.

"Sukses kita pada dua perhelatan penting ini merupakan upaya pencapaian fase kedua ASEAN Plan for Energy Cooperation dan target Net Zero Emissions (NZE) masing-masing negara," pungkasnya.

Senada, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana juga menekankan pentingnya interkonektivitas di ASEAN. Lebih lanjut Dadan menyampaikan bahwa untuk mensinergikan sumber daya di ASEAN diperlukan infrastruktur interkonektivitas.

"Untuk memanfaatkan dan mensinergikan sumber daya di seluruh wilayah diperlukan infrastruktur interkonektivitas untuk memenuhi kebutuhan wilayah itu sendiri (ASEAN)," ujar Dadan.

ASEAN Energy Businnes Forum (AEBF) merupakan konferensi dan pameran resmi ASEAN di bidang energi yang menghadirkan para pembuat kebijakan tingkat tinggi regional dan internasional serta para pelaku bisnis utama. Sedari awal, pertemuan ini diselenggarakan bersamaan dengan Pertemuan Menteri Energi ASEAN (AMEM) tahunan. (RO)