Paparkan Capaian 2023, Dirjen Ketenagalistrikan Tekankan Komitmen Melayani Masyarakat

Kamis, 18 Januari 2024 - Dibaca 50 kali

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menegaskan komitmen Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dalam penyediaan tenaga listrik untuk masyarakat. Hal tersebut ia sampaikan pada Konferensi Pers 'Capaian Sektor ESDM TA 2023 dan Program Kerja TA 2024 Ketenagalistrikan dan EBTKE' di Jakarta pada Kamis (18/01/2024).

"Intinya bahwa ketenagalistrikan ini sesuai dengan undang-undang akan menyediakan tenaga listrik yang cukup, andal, berkelanjutan, terjangkau, dan berkeadilan," ujar Jisman.

Jisman menyampaikan bahwa dalam melayani masyarakat tidak ada dari kelima asas ini yang didahulukan semua harus dilaksanakan dan saling melengkapi manfaatnya bagi masyarakat.

"Tidak ada pun satu dari dari kelima (asas) ini yang perlu ada di belakang, karena tidak terjangkau meskipun cukup, masyarakat kesulitan," papar Jisman.

Lebih lanjut Jisman menyampaikan bahwa penyediaan tenaga listrik harus menjangkau seluruh masyarakat sebagai wujud dari asas energi berkeadilan.

"Tidak berkeadilan hanya di Pulau Jawa atau di Sumatera tidak bagus juga, sehingga harus seluruh pulau, seluruh rakyat kita harus jangkau untuk penyediaan tenaga listrik," tegas Jisman.

Dalam paparannya Jisman menyampaikan capaian pemenuhan kebutuhan listrik di tahun 2023 telah terealisasi dengan penambahan Pembangkit sebesar 76%, Transmisi 79,73%, Gardu Induk 145%, dan Infrastruktur KBLBB 261%, serta pemenuhan kebutuhan listrik di IKN telah tercapai 100% untuk masa konstruksi tahun 2023.

"Di pembangkit targetnya ada 5.5 megawatt, realisasinya 4.1 sekitar 76%, kemudian transmisi hampir 80% dari target 5.5 realisasi 2.8," terang Jisman.

Selanjutnya Jisman memaparkan peningkatan Rasio Elektrifikasi di tahun 2003 sebesar 99,78% dengan Rasio Desa Berlistrik 99,83%. Dimana subsidi Listrik telah disalurkan sebesar 64 triliun rupiah. Serta tambahan Jumlah Pelanggan Listrik kumulatif sebesar 88,4 Juta dan tercapainya Konsumsi Listrik perkapita sebesar 1.337 kWh/kapita.

"Lalu ada peningkatan akses dan perlindungan sosial ini penting juga bagaimana kadilan itu diimplementasikan melaui rasio elektrifikasi 99,78 (%), rasio desa berlistrik 99,83 (%)," papar Jisman.

Menurut Jisman Pada tahun 2023, anggaran yang diamanahkan kepada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan sebesar 76,4% dan dikembalikan langsung kepada Masyarakat dalam bentuk program kegiatan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dan Penyediaan Alat Memasak Listrik (AML). Sambungan pasang baru diberikan kepada masyarakat yang belum mempunyai kwh tersendiri, belum berlenganan dengan PT PLN (Persero), sementara jaringan distribusi sudah tersedia di depan rumahnya.

"Rumah tangga tidak bisa berlangganan, padahal Listrik sekarang termasuk sudah bisa dianggap kebutuhan primer, maka program ini menjadi sangat penting, dan sangat diperlukan buat masyarakat," tegas Jisman.

Jisman memaparkan untuk program BPBL dengan target 125.000 rumah tangga di tahun 2023 dapat direalisasikan diatas 100 % atau 105% di angka 131.600 Rumah Tangga, sedang untuk program AML di tahun 2023 dengan target 500.000 sudah diselesaikan 68,50% di angka 342.621 unit. (RO)