Pasokan Listrik NTT Jelang Nataru Aman

Rabu, 19 Desember 2018 - Dibaca 1889 kali

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Hendra Iswahyudi meninjau kesiapan PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam mengamankan pasokan listrik periode Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru), Rabu (19/12).

Dalam kunjungan ini Hendra didampingi EVP Operasi Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara Ari Wardana, GM UIW NTT Christiyono, dan Kasubdit Penyiapan Usaha Ketenagalistrikan Agus Bahagianto.

Pada Apel Siaga yang diikuti oleh seluruh personel siaga PLN, Hendra selaku Pembina Apel mendapat laporan bahwa secara umum keseluruhan sistem di NTT pada hari Natal dan Tahun Baru dalam kondisi aman, tidak ada sistem yang defisit meskipun ada beberapa sistem yang siaga karena cadangan minim.

Christiyono melaporkan bahwa kondisi kelistrikan Kupang pada malam natal 24 Desember diprediksi aman. Kupang, yang masuk sistem Timor, mempunyai Daya Mampu sebesar 126,56 MW dengan Beban Puncak diprediksi 74,67 MW dan Cadangan Daya 51,89 MW. Pada malam tahun baru beban puncak diprediksi lebih tinggi yaitu 78,50 dengan cadangan sebesar 48,06 MW.

"Kami menyiagakan 778 orang personil guna mengamankan kelistrikan selama periode natal dan tahun baru," ujar Christiyono.

Selain membuat jadwal SOP dan jadwal piket siaga, PLN Wilayah NTT juga menyiapkan genset di beberapa gereja prioritas pada perayaan Natal dan Tahun Baru. "Total terdapat 61 gereja yang menjadi prioritas pengamanan" ujarnya.

Dalam arahannya Hendra berpesan agar PLN selalu mengecek dan menyiapkan material, alat kerja, serta kendaraan yang akan digunakan untuk mobilisasi. "Kami juga mendorong PLN NTT untuk terus melakukan perbaikan bauran energi sehingga dapat menekan Biaya Pokok Penyediaan tenaga listrik," ungkapnya.

Dalam kunjungan kerja hari kedua di NTT ini rombongan juga meninjau beberapa infrastruktur kelistrikan seperti PLTU 2 NTT Bolok (2x16,5 MW), PLTU 1 NTT IPP 2x15 MW), Gardu Induk (GI) Bolok 70 MVA, MVPP Kupang (menyuplay 60 MW), dan proyek PLTMG Kupang Peaker (40 MW).

Hendra menyampaikan bahwa semua pembangkit listrik dan GI di Kupang beroperasi normal dan menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Sistem Timor khususnya menjelang natal dan tahun baru.

Sebagai informasi, hingga saat ini progres pembangunan PLTMG Kupang Peaker (40 MW) saat ini mencapai 49% dan direncanakan COD pada akhir Mei 2019. Desain PLTMG ini dapat dioperasikan dengan bahan bakar gas maupun BBM. Mesin PLTMG buatan Wartzsila ini mampu dioperasikan dengan BBM campuran biodiesel sampai dengan B10.

Di lokasi yang sama juga akan dibangun PLTU 2x50 MW dan PLTMG 50 MW dimana saat ini masih proses pengadaan, sehingga jika semua beroperasi, lokasi ini akan menyumbang daya total 190 MW untuk sistem kelistrikan Timor. (PSJ)