Pemerintah Tegaskan Pengembangan Energi Baru Terbarukan Jadi Prioritas

Rabu, 28 Juli 2021 - Dibaca 577 kali

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus bekerja keras mewujudkan Era Energi Bersih yaitu dengan memastikan masyarakat memiliki akses sumber energi, harga yang terjangkau, penggunaan energi yang ramah lingkungan serta tersedianya sumber energi. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana menyampaikan bahwa semua potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ada di Indonesia harus dimanfaatkan dan menjadi prioritas utama.

Hal tersebut disampaikan Rida saat menyampaikan materi pada acara Coffee Morning Webinar Series dengan tema Harapan Pada Kebangkitan Industri Ketenagalistrikan Nasional Menuju Energi Bersih, Selasa (27/07/2021).

"Intinya adalah semua potensi di dalam negeri itu termasuk di dalamnya Energi Baru Terbarukan (EBT), untuk dimanfaatkan di dalam negeri, dan kita harus memprioritaskan EBT," ujar Rida.

Selain itu, pemerintah menargetkan perencanaan ketenagalistrikan lebih hijau. Rida menargetkan RUPTL 2021-2030 dapat rampung pada Agustus mendatang. Porsi bauran EBT diprediksi bakal mencapai 46% dalam RUPTL terbaru ini.

"RUPTL sedang kita susun dan diharapkan selesai di Agustus dan tentunya RUPTL ini tidak berdiri sendiri, ini akan dibarengi dengan revisi percepatan keluarnya tarif EBT yang sedang difinalisasi," ungkap Rida.

Rida menambahkan, realisasi bauran EBT per Juni 2021 disebut telah mencapai 13,5% dari target sebesar 23% di 2025 mendatang. Rida mengungkapkan pihaknya optimistis sejumlah proyek EBT dapat selesai dalam empat tahun ke depan.

"Ayo tetap semangat mengawal EBT ini ke depan, termasuk di dalamnya RUPTL yang lebih greener"ujar Rida.

Mendukung Energi Ramah Lingkungan

Webinar yang diselenggarakan oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) secara virtual ini bertujuan untuk menggali strategic issues yang terkait rencana Indonesia menuju Transisi Energi dari sisi aspek regulasi, institusional, pendanaan, sumber daya manusia dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat implementasinya. Melalui diskusi ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam menghasilkan enegi listrik dengan harga yang terjangkau, kompetitif, ekonomis, memperkuat daya saing industri, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan dengan pasokan tenaga listrik yang ramah lingkungan (clean electricity supply).

Dalam kesempatan yang sama Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menyampaikan bahwa energi adalah menjadi kepedulian kita bersama, "Kita harus duduk bersama-sama merumuskan bagaimana bangsa ini harus besar dengan kecukupan energi yang affordable."

Sugeng juga menambahkan, "Untuk mencapai keadilan energi maka selain dengan on grid dan off grid maka idealnya dibangun super grid, nusantara grid, yang menyambungkan pulau dan sebagainya."

Menanggapi hal tersebut, Rida menyampaikan bahwa transisi energi tidak dapat dihindari dalam pengembangan penggunaan energi yang merupakan bagian dari upaya pengembangan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Efisiensi energi juga disebut sebagai salah satu cara untuk mengurangi emisi.

Direktur Business Development Maxpower Grup Gator S. Prawiro mengatakan bahwa swasta sudah siap dalam mendukung program transisi energi. Ia menyebut, teknologi juga siap dalam membangun energi baru terbarukan di Indoneia.

"Kami memohon kepada pemerintah agar regulasi tidak berubah, sehingga investor tidak khawatir," ucap Gatot.

Terakhir, Gatot mengapresiasi PLN yang berupaya memanfaatkan potensi EBT dalam pembangkitantenaga listrik. Ia berharap PLN dapat menyiapkan jaringan cerdas yang mendukung hal tersebut.

"Semoga PLN bisa stood up to the challenge untuk menyiapkan grid yang smart sehingga bisa menerima EBT yang lebih banyak lagi karena sifatnya intermitten," pungkasnya. (AT/PSJ)