Perpustakaan Ditjen Gatrik Kembali Selenggarakan Bedah Buku Terkait Transisi Energi

Jumat, 24 Februari 2023 - Dibaca 190 kali

Guna meningkatkan literasi informasi di bidang ketenagalistrikan serta pemberdayaan peran Perpustakaan sebagai sarana berbagi pengetahuan dan menumbuhkan minat baca, Perpustakaan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menyelenggarakan kembali acara bedah buku. Kali ini buku yang didiskusikan bertajuk "Think Together For Stronger Energy", kerja sama antara Perpustakaan Ditjen Ketenagalistrikan dan komunitas ESDM Writers. Koordinator Humas dan Layanan Informasi Publik Pandu Satria Jati dalam pembukaan acara Bedah Buku, Jumat (24/02/2023) di Jakarta mengungkapkan, tujuan penyelenggaraan Bedah Buku hari ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan mendiskusikan terkait pengembangan transisi energi di Indonesia.

"Buku ini kami apresiasi sebagai sumbangsih dalam memajukan literasi sektor ESDM," ungkap Pandu mewakili Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

Lebih lanjut Pandu menjelaskan bahwa pemerintah terus mendorong transisi energi di Indonesia. Transisi energi bukan hanya tentang pergeseran bahan bakar fosil ke energi terbarukan, tetapi menyangkut aspek yang kompleks, mulai dari ilmu pengetahuan dan teknologi hingga aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

"Tulisan-tulisan dari teman-teman ESDM Writers yang tertuang dalam Buku Think Together for Stronger Energy yang dibahas pada hari ini diharapkan dapat memantik diskusi dalam mendukung upaya-upaya mewujudkan transisi energi tersebut," ujar Pandu.

Thoriq Ramadani ASN Kementerian ESDM sebagai Founder ESDM Writers mengungkapkan bahwa dirinya sebagai lulusan ilmu komunikasi turut menyumbangkan tulisan mengenai strategi komunikasi dalam buku tersebut.

"Bagaimana strategi komunikasi dalam proses transisi energi sangat menentukan pencapaian tujuan, penentuan siapa komunikatornya misalnya presiden, kemudian target sasarannya dalam hal ini masyarakat luas, dan penyusunan pesan kunci yang akan dikomunikasikan yaitu transisi energi dari energi fosil ke energi bersih," ungkap Thoriq.

Thoriq menjelaskan bahwa pemilihan media juga harus diperhatikan seperti media sosial, elektronik, cetak, dan tatap muka. Hal lain yang tidak kalah penting adalah menentukan efek yang diharapkan misalnya bagaimana mengubah pemahaman, sikap dan perilaku publik agar berubah dari menggunakan kendaraan berbasis BBM ke kendaraan berbasis listrik.

Narasumber kedua, Ahmad Khulaemi mengatakan bahwa dalam buku tersebut ia menuliskan bagaimana proses transisi energi tidak akan berjalan dengan baik apabila perilaku hemat energi di masyarakat tidak dilakukan, khususnya generasi milenial.

"Ini yang kita harapkan dari generasi milenial agar menerapkan perilaku dalam kegiatan sehari-hari untuk mendukung proses transisi energi. Ternyata setelah saya lakukan penelitian, mereka sadar bahwa dengan hemat energi dapat berdampak kepada lingkungan," ungkap anggota ESDM Writers ini.

Kegiatan Bedah Buku ini merupakan bagian dari Forum Literasi Ketenagalistrikan yang diharapkan dapat menjadi sarana belajar, menambah wawasan, serta peningkatan kemampuan public speaking pegawai Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang difasilitasi oleh Perpustakaan Ditjen Ketenagalistrikan.

"Kami berharap kegiatan sharing session seperti ini dapat diselenggarakan secara rutin, baik secara fisik maupun daring, sehingga bisa menjadi jembatan komunikasi dan saling bertukar informasi terkait program-program strategis dan ujungnya dapat meningkatkan pelayanan publik di lingkungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan," tutup Pandu. (U)