Tinjau PLTA di Sumatera Utara Bersama Komisi VII DPR, Sesditjen Gatrik Tegaskan Pentingnya Konservasi Sumber Daya

Jumat, 14 Juli 2023 - Dibaca 215 kali

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya dalam mengembangkan porsi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional. Dalam penerapannya, pemanfaatan sumber daya EBT tersebut juga harus memperhatikan konservasi-nya agar sumber daya dapat terus terjaga.

Hal tersebut disampaikan oleh Ida Nuryatin Finahari dalam Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sigura-gura dan PLTA ASahan III di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Jumat, (14/07/2023).

"Mudah-mudahan secara konservasi sumber daya alamnya dapat terjaga, karena ini sangat penting. Didalam pengembangan PLTA yang paling penting adalah menjaga kelestarian alamnya, tidak ada gunanya membangun PLTA tapi untuk konservasi sumber daya airnya tidak dijaga, " ujar Ida.

Lebih lanjut Ida menjelaskan bahwa mengenai tanggungjawab konservasi ini juga harus disosialisasikan kepada masyarakat sekitar agar mendapat pemahaman yang sama.

"Yang paling penting adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar untuk bersama sama menjaga lingkungan. Jangan sampai membuang sampah sembarangan, itu juga harus ditanamkan kepada masyarakat setempat," jelas Ida.

Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI Dony Maryadi Oekon menyampaikan bahwa kunker ini dilakukan dalam rangka menyerap aspirasi mengenai perkembangan di daerah bidang industri dan energi khususnya ketenagalistrikan.

"Komisi VII memandang perlu melakukan peninjauan sebagai fungsi pengawasan, menyerap aspirasi dan melihat langsung. Juga dapat mendukung semua pihak terkait dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi, kami berharap semua masalah dapat teratasi dengan baik," ungkap Dony.

Kunjungan Kerja di Toba Samosir ini diikuti oleh Komisi VII DPR RI, Direktorat Jenderal Ketenagalistrkan, Direksi PT PLN (Persero) dan Direksi PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).

Peninjauan pertama dilakukan ke PLTA Sigura-gura 286 MW yang dimiliki oleh Inalum. PLTA Sigura-gura terletak di Desa Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Sumber air diperoleh sepenuhnya dari pengaliran air Sungai Asahan yang berasal dari Danau Toba untuk memenuhi kebutuhan listrik Perseroan.

Direktur Utama PT Inalum Danny Praditya menyampaikan bahwa pihaknya memiliki mitigasi dalam mempertahankan pasokan air untuk PLTA.

"Mitigasi debit air untuk PLTA diantaranya konservasi, ini sudah kita lakukan. Kemudian untuk memitigasi femomena el nino, bisa modifikasi cuaca berupa hujan buatan untuk mempertahankan water level agar kebutuhan debit air terpenuhi untuk produksi listrik PLTA Sigura-gura," ungkap Danny.

Acara dilanjutkan dengan peninjauan ke PLTA Asahan 3 milik PT PLN (Persero) yang berlokasi di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Saat ini PLTA Asahan 3 sedang dalam fase Konstruksi memiliki kapasitas 2x87 MW yang direncanakan COD pada tahun 2023 dan 2024.

Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero) Adi Lumakso menyampaikan bahwa rencananya pada Juni 2024 proyek PLTA Asahan III akan selesai.

"Saat ini progres 70%, kami berharap juni 2024 selesai 100%," kata Adi.

Dalam upaya menambah kapasitas listrik di Sumatera Utara, pemerintah sangat mendukung usaha PT PLN (Persero) tersebut dalam pengembangan pembangkit listrik dengan energi bersih dan ramah lingkungan.

"PT PLN (Persero) sedang mengembangkan PLTA Asahan III yang diharapkan bisa segera COD, harapannya tentunya banyak lagi dikembangkan pembangkit listrik tenaga air ini untuk menambah kapasitas listrik Sumatera Utara dengan menggunakan sumber daya air di Sumatera Utara," tutup Ida. (U)