Api di Tangki 31 T-7 Sudah Tidak Terlihat, Pendinginan Terus Dilakukan

Rabu, 6 April 2011 - Dibaca 2252 kali

JAKARTA, 6 April 2011 - Pk 12.00 WIB, Sejak Rabu (6/4) sekitar pukul 07.00 WIB, kobaran api di tangki 31 T-7 sudah tidak terlihat lagi. Hingga saat ini, tim pemadam tetap melakukan penyemprotan foam dan air sebagai upaya pendinginan untuk memastikan temperatur tangki yang terbakar tersebut berada di batas normal untuk menghindari kemungkinan munculnya kembali api.Sebelumnya, api di tangki 31 T-7 sempat padam pada Selasa (5/4) pukul 10.35 WIB namun kembali menyala sekitar pukul 12.00 WIB karena angin yang cukup kencang memecah foam yang sudah menutupi permukaan fluida panas di dalam tangki 31 T-7, sehingga terjadi interaksi dengan oksigen yang mengakibatkan kembali munculnya api. Dua tangki lainnya yaitu tangki 31 T-2 dan 31 T-3 sudah berhasil dipadamkan sejak Minggu (3/4).Saat ini, Pertamina juga terus melakukan proses pendinginan untuk tangki 32 T-104 yang berdekatan dengan tangki 31 T-7 dan suhu saat ini dapat dijaga di bawah 40 derajat Celcius.Hingga saat ini Pasokan BBM tetap aman dengan ketersediaan stok yang berada di level normal. Terminal Lomanis juga masih beroperasi untuk memasok BBM ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.Pada Minggu (3/4), Pertamina juga telah mengalirkan produksi kilang ke Terminal Transit Lomanis yang terdiri dari Minyak Tanah sebesar 7.300 KL, Premium sebesar 13.000 KL dan Solar 28.000 KL. Dari Terminal Transit Lomanis BBM ini selanjutnya disalurkan melalui pipa ke depot Padalarang, Ujung Berung, Tasikmalaya, Rewulu, dan Depot Teras. Pertamina menjamin pasokan BBM dalam kondisi aman dengan volume stok premium, solar dan kerosin (Minyak Tanah) dijaga pada level 3,2 juta KL. Untuk Avtur mulai dikapalkan sejak Senin (4/4) sebesar 17.000 KL ke Depot Manggis, Bali dan Soekarno Hatta.Pertamina juga telah menyiagakan pasokan sebesar 400.000 barel Premium yang sewaktu-waktu dapat digunakan apabila diperlukan untuk menambah pasokan. Dengan pertimbangan safety pelayanan LPG yang selama ini dipenuhi dari Kilang Cilacap telah dialihkan pasokannya, khusus untuk Jawa Tengah bagian barat akan mengambil dari Kilang Balongan sedangkan untuk pasokan Jawa Tengah bagian timur akan mengambil dari Terminal Elpiji Tanjung Emas sehingga kebutuhan masyarkat dapat terpenuhi seperti biasa. Jumlah tangki yang berada di dalam kompleks Kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap sebanyak 207 tangki. Tangki-tangki yang berada di kompleks kilang terdiri dari tangki komponen yaitu tangki yang menyimpan bahan-bahan yang akan diolah untuk menjadi produk BBM dan tangki finished product yaitu tangki yang menyimpan Bahan Bakar yang sudah menjadi produk BBM seperti Premium, Kerosin (Minyak Tanah), Solar maupun Avtur. Tangki-tangki tersebut memiliki kapasitas yang bervariasi antara 2400 KL hingga 117.000 KL. Kejadian kebakaran kepada ke 3 (tiga) tangki ini merupakan kebakaran yang terjadi pada tangki komponen yaitu 31-T2 yang berisi HOMC (High Octane Mogas Component) sebagai bahan baku penambah oktan pada premium (Octane Booster) dan tangki 31-T3 & 31-T7 yang berisi NAPTHA. Namun kebakaran di ketiga tangki tersebut kini sudah padam. (SF)

Bagikan Ini!