Bahan Bakar Bersih, Murah dan Aman Itu Bernama Gas Bumi

Rabu, 6 April 2011 - Dibaca 3068 kali

JAKARTA. Pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan untuk mengurangi subsidi, penyediaan energi bersih dan murah serta program komplementer konversi minyak tanah ke LPG untuk percepatan pengurangan penggunaan minyak bumi. Cadangan gas bumi diperkirakan cukup untuk dipergunakan selama 60 tahun ke depan sedangkan untuk cadangan minyak bumi dengan besaran tingkat konsumsi minyak bumi saat ini, diperkirakan hanya mampu bertahan hingga 15 tahun ke depan.Melalui Program Gas Kota Pemerintah telah dapat berhasil mensubsitusikan minyak tanah sebanyak 8,7 Juta Kilo Liter. Jika diasumsikan harga keekonomian minyak tanah adalah sebesar Rp 8.500 dan masyarakat membelinya dengan harga Rp 2.500 maka anggaran yang dapat di hemat akan mencapai Rp 52.2 triliun. Terkait dengan besar investasi yang dikeluarkan Pemerintah, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Waryono Karno dalam sambutannya pada acara "Peresmian Pemanfaatan Jaringan Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga Tahun 2010 dan Penandatangan Nota Kesepahaman Jaringan Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga Tahun 2011. Rabu (6/4/2011) kemarin menyatakan, "Untuk satu kota kurang dari Rp 50 milyaran lah. biasanya untuk dua kelurahan atau sekitar 4000 sambungan".Untuk tarif yang dikenakan kepada para pelanggan Waryono menambahkan, tarif yang dikenakan kepada pelanggan gas bumi rumah tangga hanya Rp 2000 M3. Besaran tarif tersebut tidak akan membebani masyarakat.Gas Bumi sebagai bahan bakar lebih bersih karena tidak mengeluarkan banyak asap dan tidak meninggalkan jelaga, murah karena langsung diambil dari perut bumi tanpa melalui prosedur yang panjang untuk menjangkau masyarakat dan gas bumi aman dipergunakan karena bertekanan rendah.Program pembangunan jaringan distribusi gas bumi ini dapat dilaksanakan terutama untuk kota-kota atau daerah yang dekat dengan sumber gas bumi dan memiliki jaringan transmisi gas bumi serta peralatan pendukung lainnya, untuk mengurangi pembiayaan yang berasal dari APBN.Pemerintah pada tahun 2010 telah membangun jaringan gas kota antara lain di Kota Tarakan (3.366 sambungan), Kota Bekasi (1.800 sambungan), Kota Depok (4.000 sambungan) dan Kabupaten Sidoarjo (4.000 sambungan). Jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga tahun 2011 akan dibangun di Kota Bontang (4.000 sambungan rumah), Sengkang (4.000 sambungan rumah) , Rusun Jabodetabek (11.000 sambungan), Bekasi tahap II dan Sidoardjo tahap II, sebanyak 25.000 sambungan rumah. Selanjutnya pada tahun 2011 ini pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga akan dibangun jaringan gas di Kota Bontang, Kabupeten Sengkang, Rusun Jabodetabek, kota Bekasi tahap II dan Kabupaten Sidoarjo tahap II.Pemerintah Berharap berjalannya Program Jaringan Gas Kota ini dapat membuat Pemerintah Daerah lebih mandiri energy dan masyarakat mendapatkan kemudahan mengakses energi yang lebih murah, bersih dan aman. (SF)

Bagikan Ini!