Balitbang KESDM Dukung Efisiensi Energi Kota Solo

Kamis, 25 Juli 2013 - Dibaca 1901 kali

JAKARTA - Pemerintah Kota Solo berencana menerapkan konservasi energy di wilayahnya diawali dengan melakukan efisiensi energi pada Penerangan Jalan Umum (PJU). Keinginan melakukan konservasi energy di Kota Solo mendapat dukungan penuh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM. Konservasi energy di PJU Kota Solo menghemat anggaran hingga Rp 18 milyar per tahun.

"Saya sangat menghargai semangat Bapak Walikota Solo untuk mendorong pelaksanaan konservasi energy di PJU, karena salah satu kunci keberhasilan dari konservasi energi adalah komitmen pimpinan...alhamdulillah kota Solo mempelopori konservasi energi dengan dukungan dan suport penuh walikotanya. Kepeloporan ini lanjut Sutijastoto diharpakan dapat menular kepada yang lain dan bukan hanya di PJU saja namun disektor-sektor lainnya seperti di sektor industri, transportasi dan rumah tangga," ujar Kepala Badan Litbang ESDM, Sutijastoto saat memberikan sambutannya dalam acara Diskusi Konservasi Energi Nasional pad Demand Side Management, Kamis, (25/7/2013).

Ditambahkan Sutijastoto, "kami telah menghitung bahwa konservasi di PJU layak secara ekonomi, investasi konservasi energy di PJU mempunyai masa pengembalian yang relative singkat yaitu berkisar dari 1 hingga 7 tahun yang tergantung teknologi yang dipergunakan".

Harga yang harus dibayarkan Pemerintah Kota Solo untuk PJU sangat besar dan membebani APBD. Rincian pajak PJU tahun 2005-2012 sebagai berikut, tahun 2005 Rp 13.226.590.815, tahun 2006 Rp 12.245.618.500, tahun 2007 Rp 12.987.372.220, tahun 2008 Rp 12.351.632.555, tahun 2009 Rp 12.313.351.005, tahun 2010 Rp 17.137.200.725, tahun 2011 Rp 18.999.556.230, tahun 2012 Rp 24.459.514.138 dan tahun 2013 diperkirakan sekitar Rp 31 milyar.

Konservasi energy PJU akan dilakukan Pemerintah Kota Solo melalui tiga langkah, pertama pemasangan kWH Meter (program METERISASI), penggantian Lampu Hemat Energi dan emasangan PJU Pintar disertai penggantian lampu PJU meterisasi. Selanjutnya hasil dari penghematan akan dialokasikan untuk pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat, pendidikan infrastruktur daerah dan subsidi transportasi.

Perhitungan efisiensi akan dilakukan dengan meterisasi terhadap 11.240 titik PJU Abonemen dengan langkah ini akan didapat efisiensi sampai dengan 60 % atau 14,5 milyar/tahun.

Langkah selanjutnya Penggantian dengan Lampu Hemat Energi (CFL 50 W atau HPS 70 W) akan didapat efesiensi hingga 200 juta per 1000 lampu per tahun. Serta pemasangan PJU Pintar pada PJU meterisasi bisa menghemat sampai 1,5 milyar per tahun. "Jika ketiga program dilaksanakan, didapat efisiensi 18 milyar per tahun," Walikota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo. (SF)

Bagikan Ini!