Dielectric Losses dan Thermal Instability Penyebab Kebakaran di GITET Cawang

Jumat, 6 November 2009 - Dibaca 5415 kali

JAKARTA. Berdasarkan hasil audit teknologi dapat disimpulkan awal kebakaran Interbus Transformer (IBT) nomor 2 karena terjadinya ledakan pada bushing fasa R. Ledakan ini diduga disebabkan oleh meningkatnya dielectric losses dan thermal instability karena temperatur trafo cukup tinggi, mencapai 98?C. Peningkatan dielectric losses dan thermal instability ini mempengaruhi kanduktor bushing yang akan menurunkan kapasitas isolasinya, sehingga terjadi pemanasan didalam bushing. Demikian disimpulkan Tim Investigasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terkait kebakaran Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Cawang, Jakarta Timur yang terjadi pada 29 September 2009."Temperatur trafo yang tinggi disebabkan oleh pembebanan pada trafo di GITET Cawang yang mencapai 90% dari kapasitasnya dalam waktu yang lama secara terus menerus sepanjang hari", ujar Ahli Peneliti Utama Bidang Kelistrikan BPPT, Hamzah Hilal, pada workshop tentang Investigasi Gangguan Trafo pada GITET Cawang dan Antisipasi tentang Kelistrikan Jakarta Ke Depan di Jakarta, Kamis (5/11).Terbakarnya trafo IBT-2 fasa R terjadi pada saat beban puncak di sistem Cawang (pukul 13:26) dengan beban 384 MW (94% dari kapasitas nominalnya), Komponen trafo yang meledak pada kejadian ini adalah bushing 500 kV pada sisi primer, bushing netral 150 kV dan Arrester.Untuk mengantisipasi agar kejadian yang sama tidak berulang, tim merekomendasikan agar dilakukan audit teknologi pada 4 GITET lainnya yaitu Gandul, Kembangan, Bekasi, dan Depok serta GITET lain yang setara pada sistem kelistrikan Jawa Bali. Khusus untuk GITET Cawang diperlukan paling sedikit satu unit trafo berkapasitas 500 MVA. Satu unit berfungsi untuk menurunkan pembebanan pada trafo yang ada saat ini, sehingga masing-masing akan memikul maksimum 60% beban, tidak seperti kondisi saat ini dimana trafo dibebani hingga 94% dari kapasitasnya (384 MW). Idealnya, diperlukan trafo satu unit lagi yang berfungsi sebagai cadangan, sehingga pemeliharaan dapat dilakukan sesuai SOP (Standard Operation and Procedure).

Bagikan Ini!