Kepala Badan Litbang ESDM Hadiri The Second Clean Energy Ministerial di Abu Dhabi

Jumat, 8 April 2011 - Dibaca 2034 kali

JAKARTA. Kepala Badan Litbang ESDM, Bambang Dwiyanto mewakili Kementerian ESDM, menghadiri pertemuan The Second Clean Energy Ministerial di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada tanggal 6-7 April 2011.Topik bahasan penting dalam pertemuan ini antara lain kebijakan penyediaan energi bersih, peranan perempuan dalam revolusi energi bersih, strategi pembiayaan energi bersih oleh masyarakat, serta kebijakan efisiensi energi. Kebijakan penyediaan energi bersih dibagi dalam beberapa kelompok bahasan, yakni Multilateral Solar and Wind Working Group, Sustainable Development of Hydropower Initiative, Bioenergy Working Group, Carbon Capture, Use and Storage (CCUS) Action Working Group, Sustainable Development of Hydropower Initiative.Pada sesi pertama, Multilateral Solar and Wind Working Group membahas tentang aktifitas pendataan potensi energi matahari dan angin di berbagai belahan dunia. Sumber daya yang akurat dinilai sebagai kunci sukses dalam proyek energi matahari dan angin. Multilateral Solar and Wind Working Group berupaya membahas kombinasi dan perluasan data potensi energi matahari dan angin, serta kerangka sosial ekonomi yang mempengaruhinya. Para peserta juga mendiskusikan strategi jangka panjang pengembangan sumber daya manusia. Negara maju diharapkan memberikan prioritas pengembangan pusat informasi berbasis web, yang menyediakan informasi mengenai pelatihan teknologi energi matahari dan angin, mulai dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi. Bioenergy Working Groupmembahas pemetaan bioenergi global, yang difokuskan pada potensi biofuel, penyediaan bahan baku dan pengolahan limbah dan biomassa untuk tenaga listrik. Sebagai negara pertanian Indonesia memiliki potensi bioenergi yang amat besar, diperkirakan mencapai 49.810MW, ini hanya dari limbah biomassa saja. Sayangnya penggunaan bioenergi di Indonesia masih rendah, dengan kapasitas terpasang hanya 1.618,40MW.Topik bahasan yang juga dinilai penting adalah mendorong pemanfaatan biomassa sebagai yang energi efisien dan berkelanjutan bagi masyarakat miskin. Penggunaan bioenergi di Indonesia telah dilaksanakan dalam berbagai kegiatan, antara lain Program Desa Mandiri Energi dan program BIRU (biogas rumah). Desa Mandiri Energi Indonesia merupakan salah satu contoh upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan menggunakan energi baru terbarukan, termasuk bioenergi, sedangkan program BIRU melibatkan para petani/peternak sapi dalam memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan biogas. Hingga 31 Januari 2011 tercatat sekitar 1.686 rumah biogas telah dipasang melalui program BIRU. Guna mengembangkan bioenergi,working group ini juga akan membahas pembentukan pusat penelitian dan pengembangan bioenergi, terutama produksi dan penggunaannya sebagai pembangkit listrik, dan teknologi pengembangan biofuel sebagai bahan bakar alat transportasi. Pengembangan biofuel akan difokuskan pada teknologi berbiaya rendah dan produksi biofuel secara konvensional di negara berkembang dan teknologi pembangkit listrik berbahan biomassa. Sebagai tambahan, working group ini juga akan mendorong kolaborasi kalangan akademisi dengan industri bioenergi melalui kerja sama pilot project. Melalui rencana implementasi strategi global, Carbon Capture, Use and Storage (CCUS) Action Group mendiskusikan peran pemerintah,bisnis dan organisasi mengembangkan rekomendasi tentang arah strategi, pembiayaan, penggunaaan dan penyimpanan karbon, regulasi dan knowledge sharing, untuk dibahas pada pertemuan Clean Energy Ministerial mendatang. Badan Litbang ESDM sendiri telah melakukan beberapa kegiatan terkait Carbon Capture Storage (CCS). Penyusunan roadmap penelitian dan pengembangan CCS meliputi pemetaan dan indentifikasi potensi carbon storage (Sumatera Selatan, Jawa Barat dan Kalimantan Timur), pemetaan dan indentifikasi penghasil CO2 (lapangan migas, pembangkit listrik dsb) dan mengintegrasikan pengelolaan CO2 pada penggunaan batubara kalori rendah. Badan Litbang ESDM juga telah melakukan beberapa studi bersama dengan industri, antara lain dengan Sojitz dan Mistubishi (2005), Total Indonesie E&P (2007) dan Shell Exploration Company B.V (2008). Di samping kegiatan penelitian, Badan Litbang ESDM juga berpartisipasi dalam berbagai aktifitas CCS internasional (Global CCS Institute, COP, AWG-KP, IEA, ADB, dsb) serta telah melakukan beberapa kali workshop dan diseminasi di tingkat nasional. (esti/ER)

Bagikan Ini!