Museum Gunungapi Merapi (1): Merapi Jendela Bumi

Kamis, 1 Oktober 2009 - Dibaca 7238 kali

SLEMAN. Di lereng selatan Gunung Merapi, sekitar 5 km dari Obyek Wisata Kaliurang tepatnya di Desa Harjobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman kini telah menjulang bangunan megah yang baru saja diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009 sebagai asset geo-wisata baru di wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), 'Museum Gunungapi Merapi: Merapi Jendela Bumi'."Pada hari ini, pembangunan Museum Gunungapi Merapi yang diawali dengan penandatanganan kerjasama pembangunan museum di Jakarta tanggal 28 Januari 2005 telah siap diresmikan," demikian sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Propinsi DIY Tavip Agus Rayanto, pada Peresmian Museum Gunungapi Merapi di Sleman, DIY (1/10).Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan tepat 2 tahun setelah pencanangan gerakan rehabilitasi Hutan Lereng Merapi di Dusun Turgo tahun 2003 yang menandai betapa pentingnya upaya konservasi kawasan Gunung Merapi. Setahun sebelumnya, pada tahun 2002, PBB juga telah mencanangkan sebagai 'International Year of Mountain'.Pembangunan Museum Gunungapi Merapi ini diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi dan kepedulian masyarakat terhadap ekosistem pegunungan sebagai penyangga sumber daya yang vital. Museum ini juga bermanfaat sebagai wahana edukasi konservasi yang berkelanjutan serta pengembangan ilmu kebencanaan gunungapi, gempabumi, dan bencana alam lainnya. Dengan visi dan harapan itulah Museum Gunungapi Merapi ini diperkenalkan dengan sebutan 'Merapi Jendela Bumi'. Museum Gunungapi Merapi dibangun di atas tanah seluas 3,5 hektar, dengan bangunan induk museum seluas 4.470 meter persegi. Ke depannya, museum akan dilengkapi dengan taman, area parkir, dan plasa. Lokasi museum berdekatan dengan sentra budidaya bunga krisan dan sapi perah di Kecamatan Pakem, sehingga Pemerintah Kabupaten Sleman berencana memanfaatkan potensi lokal tersebut sebagai materi pendukung obyek wisata museum. Pasca peresmian, operasional museum akan dikelola Pemerintah bersama Pemerintah Kabupaten Sleman dan BPPTK di bawah koordinasi Dinas Pengairan, Pertambangan dan Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Sleman hingga akhir tahun 2009. Mulai 2010 museum akan dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman.

Bagikan Ini!