Penandatanganan MoU Antara Dirjen EBTKE Dengan NEDO

Senin, 15 Juli 2013 - Dibaca 2866 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 35/HUMAS KESDM/2013
Tanggal: 15 Juli 2013

PENANDATANGANAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
ANTARA
DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI (DJEBTKE)
DAN
THE NEW ENERGY AND INDUSTRIAL TECHNOLOGY DEVELOPMENT ORGANIZATION OF JAPAN (NEDO)
TENTANG
THE DEMONSTRATION PROJECT FOR SMART COMMUNITIES IN INDUSTRIAL PARKS

Hari ini, Senin, 15 Juli, 2013, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana bersama-sama dengan Direktur Eksekutif The New Energy and Industrial Technology Development Organization of Japan, Hiroshi Kuniyoshi, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang The Demonstration Project for Smart Communities in Industrial Parks, yang terletak di kawasan industri Suryacipta City, Karawang Indonesia. Penandatanganan MoU ini dilakukan di kantor Direktorat Jenderal EBTKE.

Kegiatan ini merupakan proyek kerjasama antara Jepang dan Indonesia dengan melibatkan perusahaan Jepang dan Indonesia yaitu Sumitomo Corporation, Mitsubishi Electric, Fuji Electric, NTT Communications, PT. PLN (Persero) dan PT. Suryacipta Swadaya (Pengelola Kawasan Industri) untuk memperkenalkan Smart Communities sebagai model kawasan industri cerdas dan ekologis. MoU ini didasarkan pada hasil FS Smart Communities In Industrial Parks di Kawasan Industri Suryacipta City yang telah dilaksanakan pada tahun 2012.

Kerjasama DJEBTKE, KESDM dengan NEDO untuk menerapkan Demonstration Project for Smart Communities in Industrial Park ini adalah salah satu upaya untuk menerapkan efisiensi energi di sektor industri. Penerapan proyek Smart Communities ini merupakan demonstration project pertama NEDO yang dilaksanakan di kawasan Asia.

Upaya penerapan efisiensi energi perlu terus dilakukan untuk mengendalikan laju permintaan energi. Permintaan energi nasional saat ini relatif tinggi dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 7% pertahun. Pertumbuhan energi ini terutama karena pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1% pertahun dan pertumbuhan penduduk sebesar 1,1% pertahun. Namun studi menunjukkan bahwa energi masih digunakan dengan cara yang tidak efisien/boros, termasuk di sektor industri. Sektor industri merupakan pengkonsumsi energi terbesar dengan pangsa 38% terhadap konsumsi energi nasional, namun belum menerapkan secara optimal prinsip-prinsip efisiensi energi. Potensi penghematan energi di sektor industri relatif tinggi yaitu 10%-30%.

Untuk memenuhi kebutuhan energi, termasuk menjaga kecukupan suplai untuk sektor industri, tantangan utama yang dihadapi adalah penggunaan energi yang efisien dan penyediaan energi dengan kualitas yang tinggi melalui penerapan teknologi smart community untuk menciptakan keseimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan.

Demonstrasi project di kawasan industri Surya Cipta ini adalah untuk membangun "model kawasan industri cerdas dan ekologis" yang menerapkan prinsip-prinsip efisiensi energi dan penyediaan listrik berkualitas tinggi untuk sebuah kawasan industri yang terletak di timur Jakarta di mana perusahaan lokal dan perusahaan asing yang berafiliasi berada. Proyek ini memberikan kontribusi untuk membangun sebuah kawasan industri rendah karbon dengan menurunkan konsumsi energi dan membangun sistem pasokan listrik berkualitas tinggi untuk meningkatkan nilai tambah manufaktur di Indonesia.

Demonstration Project for Smart Communities In industrial parks ini memiliki tiga teknologi utama yaitu:

(1) Technology for stabilizing electricity quality.
Sebuah Distribution Automation System (DAS), Uninterruptible Power Supply (UPS) system, dan peralatan untuk menstabilkan tegangan yang akan dipasang untuk menstabilkan sistem daya dengan kualitas tinggi.
(2) Energy conservation and regulating demand and supply using an energy management system.
Menerapkan sistem Demand Side Management (DSM) untuk mengendalikan permintaan listrik, termasuk dipadukan dengan Factory Energy Management System (FEMS/EMS), untuk mempromosikan konservasi energi.
(3) ICT platform as common base.
Sebuah infrastruktur berkualitas tinggi yang diimplementasikan dalam sebuah kawasan industri, dan membangun Information Communication Technology (ICT) platform sebagai dasar umum untuk mewujudkan (1) dan (2).

Kepala Biro Hukum dan Humas

Susyanto

Bagikan Ini!