Peran Sektor ESDM Dalam Pembangunan Pedesaan

Selasa, 20 Oktober 2009 - Dibaca 4509 kali

JAKARTA. Sektor ESDM disamping memberikan kontribusi bagi penerimaan Negara untuk keberlanjutan pembangunan juga memberikan kontribusi bagi daerah. Peranan sektor ESDM sebagai pendorong pembangunan daerah diwujudkan antara lain dalam bentuk, Dana Bagi Hasil (DBH), Corporate Social Responsibility (CSR), penyediaan air bersih, dan Desa Mandiri Energi (DME).DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka prosentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.DBH sektor ESDM bersumber dari kegiatan minyak dan gas bumi serta pertambangan umum. DBH sektor ESDM pada tahun 2008 sebesar Rp. 40,5 triliun. DBH tersebut berasal dari minyak bumi sebesar Rp. 22,7 triliun, gas bumi Rp. 11,5 triliun dan pertambangan umum sebesar Rp. 6,3 triliun. Alokasi DBH tahun 2008 meningkat 53% jika dibandingkan tahun 2005 sebesar Rp. 26,5 triliun. Kontribusi sektor ESDM bagi pengembangan masyarakat (Comdev) tahun 2008 tercatat sebesar Rp. 2,17 triliun meningkat 97% dibandingkan capaian tahun 2005 sebesar Rp. 1,01 triliun. Kegiatan comdev antara lain meliputi, kegiatan ekonomi, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan (termasuk pengadaan air bersih) dan kegiatan lainnya seperti sosial dan pembangunan sarana olah raga.Untuk sektor kelistrikan sebagai penggerak ekonomi pedesaan, sektor ESDM melaksanakan pembangunan listrik pedesaan (lisdes) melalui pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Gardu Distribusi (GD), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) serta Jaringan Tegangan Rendah (JTR).Berdasarkan catatan hingga akhir tahun 2008 sektor ESDM telah membangun PLTMH sebanyak 1.909 unit, 1.864 unit PLTS, 240 unit PLTS Terpusat, 202 unit PLTB, 202 unit Gardu Distribusi, 1.100 JTM dan 1.325 JTR. Pengadaan listrik pedesaan telah meningkatkan rasio elektrifikasi sebesar 3,1% dari 62% tahun 2005, menjadi 65,1% pada tahun 2008.Program Desa Mandiri Energi (DME) merupakan program baru yang diluncurkan tahun 2007, program ini merupakan terobosan dalam rangka mendorong diversifikasi energi dan penyediaan energi daerah pedesaan. Program ini terdiri dari DME berbasis Bahan Bakar Nabati (BBN) dan non-BBN.Program DME bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan sumber energi mandiri bagi desa-desa di Nusantara melalui pemberdayaan potensi daerahnya masing-masing. Pada tahun 2007, total DME sebanyak 230 desa yang terdiri dari 127 DME berbasis BBN dan 103 non-BBN. Pada tahun 2008 DME berbasis BBN 138 desa dan non-BBN sebanyak 286 desa.Program lainnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat pedesaan adalah pengadaan air bersih. DESDM setiap tahun melalui pendanaan APBN telah melakukan program pengadaan air bersih disekitar 400 lokasi wilayah Indonesia. Program yang telah dilakukan sejak tahun 1995 tersebut telah memberikan akses air bersih untuk sekitar 888 ribu jiwa.Sektor ESDM akan terus memberikan kontribusinya bagi keberlanjutan pembangunan nasional yang mensejahterakan Bangsa Indonesia.

Bagikan Ini!