Perbukitan Wondiboy Masuk Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi

Jumat, 22 Oktober 2010 - Dibaca 2397 kali

JAKARTA. Perbukitan Wondiboy di sekitar lokasi bencana banjir bandang Wasior masuk dalam Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi dan menurut Prakiraan Potensi Terjadi Gerakan Tanah Bulan Oktober 2010, masuk pada potensi Menengah hingga Tinggi. Masyarakat sekitar diminta untuk tetap mewaspadai terjadinya banjir bandang susulan karena daerah bencana masih berpotensi terjadi longsoran dan banjir bandang dikemudian hari.Dengan pertimbangan bahwa pegunungan Wondiboy masuk pada zona kerentanan gerakan tanah menengah sampai tinggi dan masih berpotensi terjadi banjir bandang di kemudian hari, maka daerah bencana tidak layak untuk pemukiman penduduk dan bangungan vital strategis yang mengundang banyak konsentrasi manusia, ujar Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVG), Surono.Jika diputuskan relokasi maka lanjut Surono, perlu dilakukan penelitian secara rinci kondisi geologi, air dan daya dukung tanah serta aspek kebencanaan (banjir bandang, longsor, kegempaan dan tsunami).Jika daerah bencana tetap dipertahankan sebagai daerah hunian, maka menurut Surono diperlukan langkah-langkah sebagai berikut, tetap menjaga kelestarian hutan disekitar pegunungan Wondiboy seperti saat ini, mengontrol alur/aliran sungai yang berhulu dari pegunungan Wondiboy dari pembentukan bendung alam, jika terjadi bendung alam agar segera dibersihkan/dijebol, meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir bandang, gerakan tanah, gempabumi dan tsunami, melakukan pemasangan alat peringatan dini (pencatat curah hujan, sensor banjir bandang) dan penduduk tidak bermukim di muka mulut lembah sungai dan di sepadan sungai.Selanjutnya, bagi warga yang masih bermukim di daerah bencana agar tetap meningkatkan kewaspadaan pada saat hujan deras dan lama, karena masih berpotensi terjadi banjir bandang susulan, membuat tanggul pengaman di sepanjang alur sungai di daerah dataran untuk mencegah luapan banjir, melakukan pemantauan curah hujan selama tanggap darurat, rehabilitasi, dan konstruksi dilakukan, imbuh Surono."Untuk lokasi hunian sementara dapat dilakukan di luar daerah terdampak, yang jauh dari alur sungai", lanjut Beliau (SF)

Bagikan Ini!